Ngobrol Santai Sore dengan Insan Pers, BEI dan OJK Tingkatkan Literasi Inklusi Pasar Modal

PANGKALPINANG, LASPELA – Bursa Efek Indonesia (IDX) Bangka Belitung bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumsel Babel melaksanakan kegiatan Ngobrol Santai Sore dan buka bersama insan pers  di Babel.

Kegiatan tersebut mengusung tema “Say No to Halusinasi, Yuk Mulai Berinvestasi” dalam rangkaian kegiatan Gebyar Ramadan Keuangan (Gerak) Syariah 1445 H di salah satu kafe yang ada di Kota Pangkalpinang, Rabu (21/3/2024).

Dalam kesempatan ini, kepala Kp Bursa Efek Indonesia Babel, Fahmi Al Kafi mengatakan tujuan kegiatan ini  untuk mempererat silaturahmi dengan insan pers karena memang menjadi agenda tahunan saat Ramadan. Selain itu kegiatan ini update informasi terkait kondisi pasar terkini di daerah khusus kepulauan Bangka Belitung.

“Adapun jumlah aktivitas dari Bursa Efek Indonesia berkaitan dengan literasi dan edukasi pasar modal saat ini sudah merata di tujuh kabupaten/kota,” katanya.

Dikatakan Fahmi, jumlah data invetasi yang diterima oleh bursa efek Indonesia mencapai 58.000 juta yang mana di data terakhir dari Indonesia sebesar 60 persen lebih didominasi oleh milenial dan generasi usia 18 sampai dengan 35 tahun.

“Masyarakat Babel khususnya generasi milenial  sudah mulai memberanikan diri mulai terbuka informasinya bahwasannya penting terutama karena mereka merasakan sendiri efek dari berinvestasi,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi pasar modal terkini untuk di Bangka Belitung untuk jumlahnya terus meningkat dari mulai di Pangkalpinang, Bangka Tengah, Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung sampai ke Belitung Timur.

“Tentu semua kegiatan itu support dan bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan yang juga anggota bursa sehingga,” jelasnya.

Dirinya berharap di tengah maraknya investasi bodong saat ini dalam berbagai macam bentuk modus masyarakat harus terinformasi terlebih dahulu dalam menyikapi hal tersebut.

“Saya berharap kita bisa mengambil sikap yang bijaksana saat bertransaksi investasi harus dipelajari terlebih dahulu mana yang legal dan seperti apa investasi ilegal, dan juga masyarakat bisa lebih bijak dalam mengelola keuangan khususnya kalau yang mau memilih instrumen investasi harapannya seperti itu,” pungkasnya.

Sementara itu, Wahyu Kresnanto selaku Analisis Deputi Direktur PEPK Kantor OJK Sumsel Babel mengatakan kegiatan ini selain ajang silaturahmi dengan insan pers juga meningkatkan tingkat literasi dan inklusi di Pasar Modal Indonesia dengan memanfaatkan media massa sebagai sumber informasi bagi masyarakat Bangka Belitung.

“Kami menganggap wartawan adalah kelompok yang sangat strategis untuk bisa bekerjasama dengan OJK melintasi keuangan karena di nilai media lebih luas melalui platform online maupun platform kertas tabloid,” katanya.

Disampaikan Wahyu, pihaknya berharap melalui kegiatan ini bisa menjadi kepanjangan tangan untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.(chu)