Jelang  Idulfitri, Pemkab Basel Pastikan Sapi Bebas Penyakit Lato-Lato

TOBOALI, LASPELA – Penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau sekarang lato-lato pada hewan ternak belum terjadi di wilayah Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

“Sampai saat ini, penyakit LSD atau lato-lato pada hewan ternak belum ditemukan di Basel. Kita dari dinas melalui bidang peternakan terus melakukan vaksinasi guna  pencegahan penyakit tersebut,” ungkap Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Basel Risvandika, Rabu (20/3/2024).

Dijelaskan Risvandika, penyakit LSD atau lato-lato ini tidak berbahaya bagi manusia, cuma mengurangi nilai ekonomi terhadap hewan ternak saja.

“Sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia, hanya saja nilai ekonomisnya bisa turun,” terangnya.

Ia menyebutkan gejala awal penyakit lato-lato adalah munculnya benjolan pada kulit sapi, terutama pada bagian leher, punggung, dan perut.

“Selain benjolan, sapi yang terinfeksi penyakit ini juga dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu, dan mengalami penurunan produksi susu. Tetapi penyakit ini bisa disembuhkan,” sebutnya.

Ia meminta, para peternak sapi harus bisa memahami dan mengenal apa penyakit LCD atau lato-lato pada ternak khususnya sapi, serta cara penanganannya.

“Penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae yang menyebar melalui gigitan serangga, seperti nyamuk dan lalat. Hewan yang kena virus, sekujur tubuh akan muncul benjolan seperti halnya lato-lato dan bernanah, dengan masa inkubasi selama 5–14 hari sebelum timbul gejalanya,” ungkapnya.

Risvandika mengimbau kepada para pemilih ternak agar dapat mengambil langkah awal dalam membantu pencegahan pada penyakit lato-lato pada hewan sapi sebagai akibat dari Virus LCD yang dibawa oleh lalat atau nyamuk.

“Contoh sederhananya, pemilik dari ternak harus membersihkan lingkungan terutama pada kandang, hindari genangan air disekitar kandang, serta kotoran untuk dikasih penawar bau agar lalat tidak suka lokasi tersebut, pada malam harinya disebelah kandang dinyalakan api sekaligus membakar sisa-sisa makanan guna menghindari gigitan nyamuk,” imbaunya.

Tak hanya itu, cara lain yang diperlukan adalah kebersihan sapi itu sendiri, maksimal 1 bulan sekali harus dimandikan, untuk menghindari badan yang kotor, sehingga lalat sedikit menghindar, pola makan hewan juga sangat perlu diperhatikan dengan baik membuat imun dari sapi tersebut menjadi kuat.

“Dan Kita dari dinas akan melihat langsung ke tempat hewan ternak yang ada di Basel kondisi serta akan melakukan vaksin terhadap hewan tersebut,” pungkasnya. (pra)