SUNGAILIAT, LASPELA — Salah satu remaja, Za (15) mengaku perang sarung hanya sekedar hiburan yang mereka lakukan setiap bulan suci Ramadan sejak tahun 2023 lalu.
“Tidak ada masalah cuma buat hiburan aja. Sudah dari tahun kemarin,” katanya.
Dikatakannya, perang sarung itu akan terjadi antar kubu Matras bergabung dengan Bedeng Akeh, Sinar Jaya Jelutung melawan Bukit Kuala.
“Saya dari Matras. Rencananya kami bergabung dengan Bedeng Akeh, Sinar Jaya Jelutung melawan Kualo,” jelasnya.
Walaupun menyadari aksi tawuran perang sarung kerab memakan korban jiwa, Za tidak memikirkan akibatnya. Dirinya hanya tertunduk saat disinggung tentang orang tuanya.
Sebelumnya, sebanyak 14 dari puluhan remaja terpaksa dibawa ke Mako Satpol-PP Bangka.
Bukan tanpa alasan, belasan remaja yang masih berstatus pelajar SMP dan SMA itu terlibat dalam aksi perang sarung yang berlangsung di daerah Matras, Sungailiat, Jumat (15/3/2024) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Kasatpol-PP Bangka, Thony Marza saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Kita (Satpol PP) datang ke situ ada beberapa anak yang bisa kita bawa, dan yang lainnya melarikan diri,” kata Tony, Sabtu (16/3/2024).
Karena masih berstatus pelajar, lanjut Tony, pihaknya bekerjasama dengan Unit PPA Polres Bangka untuk memberikan pembinaan.
“Setelah dilakukan pembinaan, maka meminta pihak keluarga mereka untuk menjemputnya,” jelasnya.
Meski tak ada korban, namun pihaknya menegaskan bahwa perang sarung tersebut sangatlah berbahaya, lataran sarung yang digunakan dalam aksi itu di bagian ujungnya diselipkan benda keras berupa batu. (mah)