PANGKALPINANG, LASPELA – Kesadaran menanam cabai secara mandiri sangat diperlukan dalam mengatasi kenaikam harga cabai.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang Samri mengatakan, gerakan menaman cabai ini akan balik lagi manfaatnya ke masyarakat.
“Terlebih kita tahu, jika masyarakat Pangkalpinang ini konsumsi cabainya luar biasa, kalau tidak makan cabai itu ada yang kurang apalagi masak lempah kuning,” katanya, Sabtu (2/3/2024).
Pentingnya menamam cabai secara mandiri, ia mengatakan jika satu rumah harus menamam cabai hingga 10 batang, bayangkan saja jika 1 kelurahan ada 50 persen warganya menanam cabai, tentu ini akan berpengaruh kepada permintaan cabai di pasar.
“Setidak dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari kita itu cukup, jika banyak yang menanam cabai, masyarakat yang beli cabai di pasar juga berkurang, sehingga bisa menekan inflasi,” katanya.
Satu batang cabai yang dirawat bisa menghasilkan buah yang tidak putus-putus maksimal selama dua tahun. “Cabai itu akan berbuah setelah ditanam selama 4 bulan dan akan terus berbuah selama 1 tahun, namun jika kita rawat dengan maksimal, 1 batang itu bisa bertahan selama 2 tahun dan berbuah terus,” ulasnya.
Melihat potensi ini, makanya pihaknya akan memfokuskan program tanam cabai ini, mungkin untuk saat ini dilakukan di lingkup Pemerintahan dulu, ia berharap kedepan akan banyak lagi yang akan ikut menanam.
“Memang mendekati bulan puasa ini harga memang naik, dan daerah kita ini kan ketergantungan stok dari luar, lahan kita juga terbatas, namun kami tidak purus asa, wacana kami awal tahun ini di 2024 ialah gerakan menanam cabai,” pungkasnya. (dnd)