Inflasi Kota Pangkalpinang Naik Capai 2,42 Persen, Dipicu Kenaikan Harga Beras dan Rokok

PANGKALPINANG, LASPELA – Inflasi di Kota Pangkalpinang pada Januari lalu sempat turun menjadi 1,89 persen dibandingkan dengan inflasi pada Desember 2023 yang menyentuh 2,01 persen.

Namun stabilnya inflasi belum bisa dicapai Kota Pangkalpinang, karena pada Februari 2024 inflasi kembali naik bahkan menyentuh angka 2,42 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan Desember 2023.

Hal ini sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepualuan Bangka Belitung (Babel) dan penyebab naiknya inflasi ini disinyalir dampak dari naiknya harga beras premium dan beberapa harga Bahan Pokok (Bapok) lainnya kemudian sigaret kretek mesin (skm) dan angkutan udara.

Februari 2024 Kota Pangkalpinang tercatat mengalami inflasi y-on-y sebesar 2,42 persen dan inflasi m-to-m sebesar 0,34 persen dengan IHK 104,42. Sementara itu andil inflasi m-to-m utamanya disumbang oleh komoditas beras, cabai merah, dan ikan tenggiri.

Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Toto Haryanto Silitonga mengatakan untuk inflasi secara month to month (m-to-m) paling besar disumbang oleh makanan, minuman, serta tembakau.

“Dengan jumlah yakni 1,90 persen, dimana komoditas makanan dan minuman itu tiga besar penyumbang Inflasi, diantaranya beras menyumbang 0,27 persen, cabai merah 0,09 persen, dan ikan tenggiri 0,03 persen,” ujarnya, Jumat (1/3/2024).

Kemudian secara year to year (y-on-y), penyumbang inflasi berasal dadi makanan, minuman, dan transportasi. Yaitu beras 0,83 persen, sigaret kretek mesin (skm) 0,38 persen , dan angkutan udara 0,24 persen.

Secara keseluruhan untuk Bangka Belitung (Babel) pada Februari 2024 dari 4 kabupaten dan kota di Bangka Belitung semua Kabupaten dan Kota mengalami inflasi baik secara y-on-y dan m-on-y. (dnd)