TOBOALI, LASPELA – Pemerintah Desa (Pemdes) Bikang menggelar sambut bulan Nisfu Syaban 1445 Hijriah di Gedung Serbaguna Desa Bikang, Senin (26/2/2024). Antusias masyarakat tampak dalam menyambut datangnya Nisfu Syaban.
Kades Bikang, Zul Fani mengatakan, tradisi ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya oleh masyarakat Desa Bikang. Tak hanya itu, dalam Nisfu Syaban kali ini juga diisi oleh penceramah.
Zul Fani menyebutkan bahwa nganggung ini diartikan masyarakat membawa makanan ke balai atau gedung dengan dulang atau nampan makanan dan dimakan bersama – sama masyarakat di desa tersebut.
“Sudah menjadi budaya kami Nganggung ini merupakan momen masyarakat Bikang dalam menjalin silaturahmi dengan makan bersama,” kata Zul Fani.
Bahkan bukan hanya makan bersama saja tetapi tujuannya adalah saling memperkuat tali silaturahmi antar warga, bercengkerama bersama dan memperkuat persatuan serta kesatuan Desa Bikang khususnya.
Budaya Nganggung ini memang terkenal di Babel dengan sebutan Sepintu Sedulang, yang sepengetahuannya bermakna, berkumpul bersama menjadi satu menjaga persatuan dan kesatuan. Kalau istilah kampungnya, siapa saja boleh datang ke balai adat untuk makan bersama.
“Sepengetahuan saya seperti itu, tetapi yang paling penting adalah menjalin tali silaturahmi agat semakin erat antar warga,” tuturnya.
Dikatakannya, seiring dengan perkembangan zaman ini dikhawatirkan budaya yang selalu di jaga secara turun temurun ini akan tergerus, jadi perlunya memberi pemahaman kepada para generasi Milenial atau sering di sebut Gen Z, untuk tetap menjaga budaya serta adat Melayu ini.
Bisa disimpulkan budaya Nganggung ini merupakan cara orang – orang terdahulu kita dalam berkomunikasi dengan masyarakat banyak, serta sebagai ucapan syukur atas apa yang diberikan oleh Allah salah satu caranya yakni makan bersama – sama atau Nganggung.
Masih kata Zulfani bahwa untuk saat ini meniadakan acara ruahan dirumah dikarenakan perekonomian masyarkat saat ini menurun jadi hanya hanya dilakukan nganggung ke Gedung Serbaguna saja.
“Tentunya saya berharap jangan sampai hilang budaya Nganggung ini, karena budaya ini merupakan ciri khas warga Melayu khususnya di Babel,” pungkasnya. (pra)