Tampil Beda, ‘Warung Ketue’ Sajikan Program Belajar Agama

SUNGAILIAT, LASPELA — ‘Warung Ketue’ nampaknya menjadi tempat kuliner yang wajib dikunjungi saat berkeliling ke Kota Sungailiat.

Rumah makan yang terletak di Jalan Jenderal Ahmad Yani atau tepatnya di depan Kantor Pengadilan Agama itu memiliki khas dan keunikan tersendiri, sehingga menjadi daya tarik bagi masyarakat.

Diresmikan kemarin (Jumat, 16 Februari 2024) warung ini bukan hanya sekedar tempat untuk makan, minum atau nongkrong dan bertukar pikiran. Namun di tempat ini ternyata menyajikan beberapa program yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya di bidang agama. Salah satunya adalah kegiatan Kaji atau Kawa Ngaji dan Kazan atau Kawa Adzan.

“InsyaAllah nanti yang belajar adzan akan diajari dengan bermacam-macam ilmu ataupun metode. Harapannya mereka nanti akan tersebar ke seluruh masjid dan musholla di Kabupaten Bangka dengan
mengumandangkan adzan lebih baik lagi,” kata Pemilik Warung Ketue, Ismir Rachmaddinianto, Sabtu (17/2/2024).

“Warung Ketue merupakan forum bagi anak-anak muda untuk belajar lebih dalam lagi terkait agama. Sebab untuk saat ini di Indonesia baru sekitar 60 persen yang bisa baca tulis Al-Qur’an,” tambahnya.

Selain itu, kata Ismir, juga ada program Kodak atau Kelas Podcast Konten Dakwah Digital Publish yang khusus belajar membuat konten-konten dakwah. Terlebih, sebentar lagi masyarakat Muslim di seluruh dunia akan menyambut bulan suci Ramadan. Tentunya hal ini menjadi menarik lantaran akan banyak orang yang mencari konten-konten dakwah di YouTube dan lainnya.

“InsyaAllah kedepan kita juga buat pembelajaran kelas yaitu kelas belajar kaligrafi dan bahasa arab yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas bagi anak muda,” jelas mantan Ketua KNPI Bangka itu.

Tak hanya itu, kata Ismir, ada program Bebires yakni sebuah program atau kegiatan untuk bersih-bersih masjid.

Namun dari semua itu yang tak kalah pentingnya adalah menu khas yang disajikan, apalagi harga yang ditawarkan relatif murah dan ramah di kantong.

“Sebagian dari keuntungan akan digunakan untuk operasional Mejelis Darus Syababul Mukhkisin yang memiliki arti tempat belajar pemuda yang khas,” tukasnya. (mah)