Santri Salah Satu Ponpes di Bangka Diduga Dilecehkan Rekannya Sendiri

SUNGAILIAT, LASPELA – Seorang santri salah satu pondok pesantren di Kabupaten Bangka diduga menjadi korban pelecehan seksual.

Parahnya lagi, korban yang masih berusia 12 tahun itu mendapatkan perlakukan tak senonoh tersebut dari rekan sesama jenis (laki-laki).

Ibu korban, N (46) mengatakan pelecehan tersebut terjadi di dalam kamar pada saat malam hingga subuh hari.

“Ada enam kali aksi pelecehan yang dialami anak saya, dicium dan lainnya. Hingga pada bulan September 2023 itu kejadian yang paling parah,” katanya.

Menurutnya, korban adalah sosok anak yang ceria dan sering bermain dengan saudara-saudaranya yang lain. Namun semenjak 6 bulan terakhir korban menjadi tertutup dan kerab menyendiri ketika diajak kumpul keluarga disaat libur.

“Saya nanya Abang (korban-red) kenapa begini apa salah mama? Katanya gak ada apa-apa, Abang cuma rindu keluarga saja. Tapi saya melihat anak saya berbeda dari biasanya. Dia sering marah dan berbicara kasar bahkan gak mau lagi bermain dengan adiknya,” kisahnya.

Beberapa waktu lalu, keluarga N dan keluarga santri yang diduga melakukan aksi pencabulan tersebut dipertemukan oleh pihak Pondok Pesantren. Saat itu N hanya boleh mendengar dari kejauhan saja.

“Saya tidak diperbolehkan masuk. Dan saya melihat pelaku itu disumpah Al Qur’an dan dia mengakui perbuatannya. Hati saya hancur. Pelaku itu sudah pindah pondok pesantren,” lanjutnya.

Kemarin, ia didampingi Ketua Lembaga Perlindungan Perempuan dan Anak Bangka Belitung, Nurmala Dewi melaporkan hal itu ke Polres Bangka untuk mendapatkan keadilan.

Sementara Tim Unit PPA Satreskrim Polres Bangka, Bripka Dian Plaza, seizin Kapolres Bangka, Toni Sarjaka mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait laporan tersebut.

“Kita masih memintai keterangan dan memanggil sejumlah saksi. Hanya saja saksi dari pihak pengurus pondok itu belum memenuhi panggilan kami,” tukasnya. (mah)