Ribuan Masyarakat Tumpah Ruah saat Bambang Patijaya Reses di Jelitik

 

SUNGAILIAT, LASPELA — Ribuan warga menghadiri kegiatan reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Bambang Patijaya, yang berlangsung di Lapangan Bola, Kelurahan Jelitik, Sungailiat, Kamis (8/2/2024) malam.

Dalam reses masa sidang II tahun 2023-2024 itu mengusung tema “Menjaring Aspirasi untuk Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat”.

Reses menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menyampaikan secara langsung aspirasinya kepada Bambang Patijaya selaku anggota legislatif.

Misalnya saja, Marince yang menginginkan adanya pemasangan lampu penerangan jalan di dekat pekuburan. Hal ini juga dimaksudkan untuk keselamatan para warga yang melintas di lokasi tersebut.

“Saya ini sering pulang malam, dan di situ tempatnya gelap. Saya pernah mengalami kejadian dikejar oleh preman waktu pulang malam. Jadi kalau bisa tolong dibantu untuk penerangan jalan di Jelitik,” ucapnya.

Beda halnya dengan salah satu warga yang saat ini berusia 80 tahun. Ia menginginkan agar pemerintah dapat membuka lapangan pekerjaan.

Merespon usulan lampu jalan, Bambang Patijaya mengatakan ada 500 Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS) yang ia pasang disetiap tahunnya.

“Setiap tahun ada 500 titik lampu yang kami pasang. Ini adalah program aspirasi yang sangat disenangi oleh para Kaling dan Kades karena sangat membantu masyarakat,” ujar Bambang.

Namun demikian, ia tak menampik jika seiring berjalannya waktu PJUTS tersebut banyak yang hilang akibat ulah orang-orang tak bertanggung jawab.

“Barang ini teknologi baru tidak pakai kabel PLN tapi pakai panel listrik tenaga surya. Ayo kita jaga sama-sama, jika ada yang kurang beres tolong kasih tahu kepada kami,” pintanya.

Politisi yang akrab disapa BPJ ini juga mengatakan akan menambah tiga titik PJUTS di Kelurahan Jelitik pada 2024 ini.

“Nanti tim saya akan berbicara dengan Kaling, kira-kira titik mana yang ingin dipasang lampu jalan ini,” katanya.

Sementara itu, terkait dengan lapangan pekerjaan, BPJ mengatakan, DPR bersama pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan dengan cara menciptakan kebijakan.

“Kita melihat kebijakan apa yang bisa kita dorong sehingga masyarakat bisa bekerja. Cara kami menolong masyarakat bukan memberikan pekerjaan, mungkin bisa saja kami lakukan tapi kan tidak untuk orang banyak. Tapi yang kami lakukan adalah dengan menciptakan regulasi dan aturan agar masyarakat bisa bekerja,” bebernya.

Bukan hanya itu saja, berbagai usulan dan aspirasi lainnya juga disampaikan oleh masyarakat, termasuk soal hilirisasi timah berikut regulasinya. (mah)