Ratu Sunah Semangat Belajar Pantun, Akui Buat 10 Pantun dalam Sehari

PANGKALPINANG, LASPELA – Salah satu peserta tertua pada kegiatan Bedah Pantun bersama ibu-ibu Literat Kota Pangkalpinangyang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang, Ratu Sunah mengaku masih semangat belajar untuk mendalami pantun.

Berawal karena ajakan dari tetangga, ternyata mengikuti kegiatan ini, membuat wanita berusia 70 tahun ini merasa terhibur dengan kegiatan berkumpul dengan ibu-ibu lainnya.

“Saya tahu dari ibu-ibu Literat yang merupakan tetangga saya, diajakin dan saya mau, dari pada di rumah sendiri lebih baik ikut biar ada kegiatan,” katanya, Rabu (7/2/2024).

Ia mengaku semangat belajar, meski awalnya tidak tertarik dengan pantun, tetapi sejak sosialisasi yang diikutinya satu bulan lalu, ia merasa mengetahui pantun itu merupakan kegiatan positif untuk me refresh pengetahuannya. Ia bahkan mampu  menyelesaikan tugas membuat 10 pantun hanya dikerjakan selama satu hari.

“Jadi mulai bikin itu siang, lalu lanjut sore dan malamnya sudah selesai,” ujarnya.

Ia merasa bersyukur dengan dilibatkan dalam kegiatan seperti ini. Ia mengaku terhibur, mengenal banyak teman-teman baru dan ini merupakan kegiatan yang bermanfaat dan menambah ilmu.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang Eti Fahriaty mengatakan jika pantun karya Ratu adalah pantun yang paling terbaik.

“Walaupun usia oma sudah 70 tahun,  ternyata pantunnya sudah paling oke, saya tanya ternyata dia bikin sendiri, sehingga saya sangat takjub sekali, luar biasa,” katanya.

Sementara, Ketua Literat Kota Pangkalpinang, Diana Sulistio Rini yang juga selaku Koordinator Komunitas Emak-emak Manis atau Kismis mengatakan, dengan ia membawa para lansia mengikuti kegiatan mendalami pantun ini agar para lansia juga dapat berkarya.

“Karena mereka sendirian di rumah, dan lebih banyak menjaga cucu dan bisa dibilang tidak punya karya, nah dengan mereka membuat pantun bisa memotivasi mereka bahwa dengan di rumah dan jaga cucu ataupun hanya sekedar mengisi waktu mereka juga bisa berkarya dan kita bisa menyemangati agar tidak merasa sendirian,” tuturnya.

Tidak hanya itu, pantun-pantun karya para lansia ini akan dibukukan, sehingga ini akan menjadi karya luar biasa yang dapat dikenang untuk bangsa. (dnd)