Sekda: Daerah dalam Angka Bisa Jadi Penentu Tarik Investor

PANGKALPINANG, LASPELA – Daerah dalam Angka merupakan sebuah buku yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), di dalamnya terangkum semua data-data baik ekonomi, sosial, budaya dan semua aspek kehidupan di kota atau kabupaten.

Buku ini juga bisa digunakan oleh masyarakat luas, termasuk para investor. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Miego mengatakan semakin bagus kualitas data yang diberikan oleh intansi Pemerintahan dan Lembaga di Kota Pangkalpinang, maka akan semakin menarik investor untuk datang.

“Pengusaha-pengusaha yang akan masuk ke Pangkalpinang pun bisa melihat seperti apa kondisi sebuah kota ketika dia mau berinvestasi, pastinya dilihat dulu berkenaan dengan profile dari kota atau kabupaten itu sendiri,” katanya saat menghadiri Forum Group Discussion (FGD) Pembahasan Publikasi Dalam Angka yang digelar di Ruang Pertemuan Bappeda Litbang, Senin (5/2/2024).

Investor akan melihat data penduduknya, pertumbuhan ekonomi, daya beli dan daya saingnya apakah sesuai dengan target investor. “Itu pasti menjadi bahan pertimbangan para pengusaha. Ketika data-data kita tidak sama dengan realitanya, maka tentu akan merugikan daerah kita sendiri,” tukasnya.

Untuk itu pentingnya data berkualitas yang disampaikan semua Perangkat Daerah dan Lembaga, karena akan mempengaruhi pembangunan daerah itu sendiri.

“Kita jangan berpikir ini hanya sekedar tugas dan rutinitas BPS untuk mengeluarkan buku Daerah dalam Angka, tapi ternyata ini bukan hanya untuk kepentingan BPS, tetapi untuk kepentingan kita semua,” jelasnya.

Buku Daerah Dalam Angka atau dalam hal ini adalah Pangkalpinang Dalam Angka yang akan diterbitkan juga ada kaitan dengan kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kadang kita anggap sepeleh padahal itu untuk pendapatan kita juga, ini sangat mempengaruhi PAD, ketika PAD naik tentu belanja, kemudian pendatapan kita juga akan naik,” tuturnya.

Perputaran ekonomi juga terjadi ketika pengusaha sudah melihat data dan ketika data nya berkualitas dan mereka mau menginvestasikan sebagian dananya.

“Dengan bertambahnya usaha-usaha maka akan menyerap tenaga kerja dan kemudian kemiskinan tidak terjadi, inflasi terjaga, kemudian pertumubuhan ekonomi dan multi player effect yang sangat luar biasa,” katanya. (dnd)