Tanam Cabai Serentak di Kabupaten Bangka, Pj Gubernur Safrizal ZA: Kawal Ketahanan Pangan sampai di Tingkat Rumah Tangga

BANGKA, LASPELA – Gerakan penanaman komoditi pertanian salah satunya cabai yang diinisiasi Penjabat Gubernur Bangka Belitung (Babel), Dr Safrizal ZA kini diteruskan oleh Bupati Bangka yg dilaksanakan di Area Kantor Bupati Bangka pada Jumat 2/2/2024. Hadir mendampingi Pj Gubernur Kepulauan Babel, yakni Pj Bupati Bangka M Haris, Pj Ketua TP PKK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Safriati Safrizal, Pj Ketua TP PKK Kabupaten Bangka Farah Diba serta Forkopimda.

Dengan tema Semarak (Semangat Menanam Rakyat) Babel, Bersama-sama Menanam sebagai Langkah Awal Menuju Kemandirian Pangan, Mengendalikan Inflasi Dan Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Babel, sebanyak 10.000 tanaman cabai, bawang dan tomat ditanam bersama-sama sampai ketingkat desa.

Usai menanam, Safrizal menuturkan dengan penanaman ini kediharapkan kedepannya dapat menjaga ketahanan produksi komoditi pertanian di Kep. Babel supaya terus berproduksi.

“Komoditi ini kita kawal, karena ada pengalaman harga cabai pernah naik tinggi, rekor, sampai menyamai harga timah,” ungkapnya saat di wawancara.

Oleh sebab itu, lanjut Safrizal, gerakan penanaman ini perlu disemarakkan kembali, diawali oleh pemerintah daerah dan akan terus meluas di tengah masyarakat.

“Jadi semaraknya ini bagi semua masyarakat, dan tidak berhenti di sini. Ini termasuk support pemerintah baik di daerah maupun pusat kepada petani,” jelasnya.

Bagi masyarakat yang ingin menanam namun tidak memiliki lahan, dikatakan Safrizal, bahwa pemerintah kabupaten/kota agar menyiapkan POLYBAG. Pihaknya juga menyadari bahwa kapasitas pohon cabai itu mampu hidup paling lama 1 tahun, dan produksi cabainya 0,8 kilogram.

“Sudah ada hitungannya. Jadi kalau ada 10 polybag saja, daya tahan keluarga kecil itu sudah oke,” ungkapnya.

Berikutnya, ia menuturkan bahwa pemerintah akan mengatur supply dan demand, serta hilirisasi pertanian dengan mencoba mengemas cabai baik berbentuk bubuk maupun kemasan botol jika terjadi over supply. 

“Apalagi cabai rawit khas Bangka ini pedas dan wangi, khas ini harus kita gali dan promosikan,” ujarnya.

Dengan upaya ini, pihaknya berharap Babel akan terlepas dari ketergantungan import komoditas pertanian dari luar.

“Import dari pulau lain ini kita kurangi, biar petani kita bisa berdaya. Kita juga akan berkoordinasi dengan para distributor pertanian soal suplai ini,” imbuhnya.

Penanaman ini telah dimulai sejak Oktober 2023 kemarin, diakui Safrizal sudah terlihat hasilnya, panen di Januari 2024. Kemudian penanaman di Januari ini akan panen di Maret-April mendatang.

“Jadi terus akan berputar. Bupati/Wali Kota kita harap dapat menghitung persis kebutuhan konsumsi dan kemampuan produksi. Jika semua mampu kita produksi sendiri, daya tahan produksi kita tetap tinggi, maka inflasi bisa kita jaga tetap rendah,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Pj Gubernur Safrizal juga meresmikan gedung pertemuan Pemerintah Kabupaten Bangka yang diberi nama Gerha Maras. (ril/chu)