Seorang ASN di Toboali Meninggal Dunia, Diduga Terlibat Laka Tunggal Menuju ke Sawah

 

TOBOALI, LASPELA – Nahas yang dialami Suyanto (50) seorang ASN yang berprofesi sebagai Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kabupaten Bangka Selatan. Pria paruh baya itu ditemukan meninggal dunia di Desa Rias dengan kondisi bersimbah darah dengan posisi tersungkur di pinggir jalan diduga usai mengalami kecelakaan tunggal, Kamis (1/2/2024) pagi.

Warga Desa Rias, Tahang mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di sekitar jembatan sungai Pumpung Desa Rias sekitar pukul 05.30 WIB. Kejadian itu pertama kali diketahui oleh seorang petani yang melintas di jalan tersebut.

“Benar, memang ada yang kecelakaan pagi tadi di sekitar jembatan bendungan Pumpung Desa Rias. Kejadian sekitar pukul 05.30 WIB,” katanya.

Menurut Tahang, saat di lokasi motor korban tidak mengalami kerusakan parah, hanya kondisi kepala korban yang mengalami luka cukup parah.

“Untuk kejadian awalnya tidak tahu bagaimana, tapi yang jelas sepeda motornya tidak rusak. Kalau kecelakaan tumburan juga tidak mungkin. Tapi memang mengalami luka parah di kepala bagian depan,” tukasnya.

Tahang berujar, setelah mengetahui kejadian itu saksi memanggil dirinya dan dibantu untuk dibawa ke rumah sakit menggunakan mobil untuk dibawa ke IGD RSUD Bangka Selatan. Ketika tiba di rumah sakit korban dinyatakan meninggal dunia oleh tenaga medis.

“Saya yang langsung mengantar ke rumah sakit, saya juga sebagai penanggung jawab. Saat tiba di rumah sakit ternyata dinyatakan meninggal dunia,” ucap Tahang.

Ia mengungkapkan, korban merupakan mantan PPL Desa Rias, akan tetapi saat ini sudah dipindahkan menjadi PPL di Kecamatan Pulau Besar.

Selain menjadi PPL, korban juga merupakan seorang petani di Desa Rias. Bahkan setiap pagi sebelum menjalani rutinitas sebagai abdi negara korban kerap melakukan aktivitas bertani.

Tak hanya itu, saat ditemukan tergeletak di pinggir jalan korban juga diketahui tengah membawa alat semprot dan insektisida. Diperkirakan korban hendak menuju ke lahan sawah miliknya untuk menyemprot.

“Pagi-pagi memang korban sering bersawah di SPA ini. Kelihatannya korban ini mau pergi ke sawah untuk menyemprot karena saat ditemukan membawa semprot dan insektisida,” urainya.

Sementara itu awak media juga tengah berupaya melakukan konfirmasi ke Satuan Lalulintas Polres Bangka Selatan. Hingga berita ini diturunkan belum ada informasi resmi dari aparat kepolisian. (pra)