Bambang Patijaya Ingin Masyarakat Babel Melek Digital

* Giliran Warga Kelapa dan Sekitarnya Dilatih Literasi Digital

* Program Aspirasi Berkolaborasi dengan BRIN

KELAPA, LAPSELA – Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Fraksi Golkar Dapil Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bambang Patijaya SE MM menutup Pelatihan Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Komisi VII DPR RI bersama dengan Badan Riset Nasional Indonesia (BRIN) yang digelar di Gedung Serba Guna Kelapa, Sabtu (27/1/2024).

Dimana kegiatan kali ini diikuti oleh para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan mendapat perhatian bagi masyarakat setempat.

Dalam kesempatan itu, Bambang mengapresiasi kepada BRIN yang telah memberikan perhatian kepada masyarakat Bangka Belitung (Babel) dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan di Bumi Serumpun Sebalai ini.

“Dalam pelatihan ini kita memberikan hal-hal teknis, pemahaman-pemahamannya dan kemudian keilmuan digitalnya, sehingga UMKM mampu berdaya saing dan memiliki keunggulan,” kata Bambang.

Untuk itu, pihaknya berharap dengan materi yang diberikan terkait Literasi Digital ini dapat menambah wawasan serta pengetahuan para peserta. Terlebih lagi, peserta pelatihan ini didominasi anak muda yang memiliki semangat tinggi dalam berwirausaha.

“Mudah-mudahan bisa dipahami karena sebagian besar ini adalah mayoritas anak muda, sehingga materi pada hari ini dapat bermanfaat untuk para peserta, dan para peserta melek dengan teknologi digital,” ujarnya.

Tak hanya itu, BPJ juga berharap agar para peserta terutama yang memiliki usaha untuk terus menumbuhkan kreatifitasnya memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan usahanya.

Sementara itu, Pranata Humas Ahli Madya Brin, Sugiarti mengatakan, di era yang semuanya terkoneksi dengan internet masyarakat lebih mudah untuk mengakses informasi, khususnya di media sosial. Kendati demikian harus diimbangi dengan wawasan dan pengetahuan dalam hal penggunaannya.

“Era sekarang ini semuanya sudah digital, untuk itu kami sangat berharap agar masyarakat mengetahui bagaimana cara bermedia sosial yang baik dan aman,” kata Sugiarti.

BRIN, kata dia, satu-satunya lembaga riset dan menjadi sumber informasi semua aspek riset, baik alam semesta, lingkungan hidup hingga politik.

“Kami berharap agar hasil riset kami itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas melalui kanal media sosial, sehingga sampai di masyarakat Bangka Belitung,” harapnya.

Secara kuantitas, kata Sugiarti, pemanfaatan media sosial di Indonesia sudah sangat banyak setengah dari jumlah penduduk. Hanya saja, dari segi kualitas harus lebih ditingkatkan agar lebih bijak dan santun. (*)