PANGKALPINANG, LASPELA – Pengunjung Museum Timah Indonesia pada tahun 2023 meningkat dibandingkan pada tahun 2022 lalu, hal ini dikatakan Kepala Museum Timah Indonesia MTI Taufik, Sabtu (20/1/2024).
Tahun 2022 Museum Timah mencatat jika jumlah pengunjung hanya mencapai 15.520 pengunjung, sedangkan di tahun 2023 jumlah meningkat mencapai 16.896 dengan ini maka ada kenaikan sebesar 1.376 pengunjung.
“Ada kenaikan dibandingkan tahun 2022 lalu, pengunjung yang datang pun masih didominasi oleh pelajar. Museum timah sendiri satu-satunya di Pangkalpinang yang menyimpan koleksi peninggalan sejarah khususnya sejarah penambangan timah,” tukasnya.
Museum Timah Indonesia didirikan untuk memberikan informasi seputar sejarah pertambangan timah di Bangka Belitung, maupun Indonesia secara umum. “Jadi yang berkunjung memang kebanyakan pelajar, yang ingin mengetahui banyak hal tentang timah di Bangka Belitung,” ujarnya.
Dalam sehari pengunjung yang satang ke Museum Timah berkisar antara 50 hingga 250 orang dengan jam buka dari pukul 08.00 wib hingga 16.00 Wib.
Museum Timah Indonesia didirikan pada tahun 1958 dengan tujuan mencatat sejarah pertimahan di Bangka Belitung dan memperkenalkannya pada masyarakat luas. Pendirian museum ini berawal tahun 50-an dan baru resmi dibuka sekaligus diresmikan pada 2 Agustus 1997.
“Museum ini untuk mengajak masyarakat luas untuk belajar dan mengetahui sejarah timah, karena di dalamnya pengunjung bisa mengetahui sejarah pertimahan di Bangka Belitung, perkembangan teknologi pertambangan sejak zaman Belanda hingga masa kini,” tutupnya. (dnd)