Imbas RSBT Sungailiat Putus Kerja Sama dengan BPJS, Pasien RSUD Depati Bahrin Membludak

SUNGAILIAT, LASPELA — Pasien di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Bahrin Sungailiat kini mengalami lonjakan yang cukup siginifikan. Hal itu setelah adanya pemutusan kerjasama RSBT Sungailiat dengan BPJS Kesehatan.

Kabag Tata Usaha RSUD Depati Bahrin Sungailiat, Harly Juniarsyah mengatakan, lonjakan pasien dimulai pada Desember 2023 lantaran terjadi peralihan pasien dari RSBT Sungailiat ke RSUD Depati Bahrin.

Ia menyebutkan selama November 2023 jumlah pasien rawat inap sebanyak 90 pasien per hari, dan pasien rawat jalan sebanyak 261 orang per hari.

Sedangkan pada Desember 2023, jumlah pasien rawat inap terus mengalami kenaikan. Pasien rawat inap tercatat sebanyak 112 orang per hari dan pasien rawat jalan berjumlah 319 per hari.

“Dan pada Januari 2024, jumlah pasien rawat inap sebanyak 117 pasien per hari dan untuk pasien rawat jalan sebanyak 400 orang per hari,” kata Harly, Rabu (10/1/2024).

Sehingga, kata Harly, pihak manajemen RSUD Depati Bahrin membuka Poli sore untuk melayani pasien.

Tak bisa dipungkiri membludaknya pasien di RSUD Sungailiat ini membuat banyak masyarakat yang mengeluh lantaran harus mengantre dalam waktu yang lama untuk mendapat pelayanan kesehatan sebagai peserta BPJS Kesehatan.

Hal itu diakui oleh salah seorang warga Kecamatan Pemali, Agustina yang harus mengantre lama saat mengantarkan ibunya yang lansia berobat.

“Ibu saya datang pagi pagi, terus disuruh pulang untuk pelayanan poli sore. Ternyata pas datang sore juga ramai sekali pasiennya. Kasian mana sudah tua,” kisahnya.

Ia berharap agar pihak RSBT Sungailiat dapat menjalin kerjasama lagi dengan pihak BPJS Kesehatan.

“Mudah mudahan di RSBT Sungailiat dapat melayani pasien BPJS Kesehatan lagi. Kalau kayak gini bener-bener susah mau berobat juga,” tukasnya. (mah)