Interaksi Obat dan Makanan

Oleh Sri Ayu Indayani, S. Farm., Apt

Apoteker Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

 

 

Obat yang diminum bersama dengan makanan dan minuman dapat memberikan efek yang menguntungkan atau merugikan. Efek menguntungkan yaitu mengurangi efek samping obat (misal gangguan lambung), sehingga disarankan diminum pada saat perut penuh. Efek merugikan yaitu berkurangnya khasiat manfaat, timbulnya efek samping obat yang lebih buruk atau menimbulkan efek samping baru sehingga disarankan diminum pada saat perut kosong. Selain dengan makanan dan minuman, obat juga dapat berinteraksi dengan obat lainnya, obat tradisional dan suplemen kesehatanan.

Apa sih interaksi obat? Interaksi obat adalah interaksi yang akan terjadi dalam penggunaan obat yang digabung dengan zat-zat lain, yang menjadikan efektifitas obat tersebut menjadi tidak sesuai lagi dengan pola normalnya. Interaksi obat ada yang memiliki dampak serius, signifikan (paling sering terjadi) dan minor (sangat jarang terjadi). Interaksi obat merupakan kejadian antara dua obat dimana obat lain dapat mempengaruhi efek dari obat utama. Interaksi obat terjadi bukan hanya antara obat dengan obat, tetapi dapat juga terjadi antara obat dengan makanan, obat dengan hasil laboratorium yang memberikan hasil positif palsu.

Dampak yang bisa timbul antara lain dampak yang saling meningkatkan efektifitas, dampak yang saling mengurangi efektivitas, serta dampak saling menambah efek samping. Sehingga, semakin bermacam-macam obat yang dikonsumsi, maka akan semakin besar pula kemungkinannya untuk mengalami dampak adanya interaksi obat. Selain hal tersebut, timbulnya dampak interaksi dapat menambah berbagai pengaruh psikologis tersendiri bagi pasien.
Interaksi obat adalah perubahan efek suatu obat akibat pemakaian obat lain (interaksi obat-obat) atau makanan. Obat tradisional dan senyawa kimia lain. Interaksi obat yang signifikan dapat terjadi jika dua atau lebih obat digunakan bersama-sama.

Pada prinsipnya interaksi obat dapat menyebabkan dua hal penting. Yang pertama, interaksi obat dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan khasiat obat. Yang kedua, interaksi obat dapat menyebabkan gangguan atau masalah kesehatan yang serius, karena meningkatnya efek samping dari obat-obat tertentu. Risiko kesehatan dari interaksi obat ini sangat bervariasi.

Informasi Penting agar terhingar dari dari Interaksi Obat yang merugikan

• Minum obat dengan segelas air putih, kecuali dokter menyarankan cara pakai yang berbeda
• Jangan mencampur obat kedalam makanan/minuman, kecuali dokter menyarankan cara pakai yang berbeda
• Jangan mengubah bentuk sediaan obat misal menghancurkan tablet atau membuka cangkang kapsul
• Jangan mencampur obat dengan minuman panas (suhu panas dapat mempengaruhi khasiat obat)
• Sampaikan kepada dokter atau apoteker jika sedang mengkonsumsi obat, obat tradisional atau suplemen kesehatan lainnya.

Perhatikan ketika mengkonsumsi makanan atau minuman berikut:
•• Susu
Susu dapat menghambat penyerapan antibiotik dalam tubuh. Contoh: Tertasiklin, Ciprofloxacin. Ofloksasin

• Kopi
Kafein pada kopi dapat meningkatkan efek samping obat, seperti rasa gugup, gangguan tidur dan peningkatan denyut jantung. Contoh: Anti asma (albuterol dan teofilin), obat yang merangsang susunan syaraf pusat (seperti klozapin)

• Teh
Teh Mengandung senyawa tanin yang dapat mengikat zat besi dan beberapa obat seperti efedrin dan kolsikin, akibatnya dapat mengurangi/menghambat penyerapan obat dalam tubuh. Selain itu juga teh mengandung kafein.

• Alkohol
Jangan sekali-kali minum alcohol pada saat menggunakan obat. Sampaikan kepada Dokter/Apoteker jika sebelumnya mengkonsumsi alcohol. (*)