Tak Ada Kenaikan Kasus, Kadinkes Babel Ajak Perkuat Terapkan Prokes

PANGKALPINANG, LASPELA – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Andri Nurtito menyebutkan, bahwa kasus Covid-19 di Bangka Belitung tidak ada kenaikan yang begitu signifikan.

Pasalnya, Kementerian Kesehatan sebelumnya telah menginformasikan bahwa kasus Covid-19 kembali merebak dalam beberapa waktu terakhir. Bahkan, dalam catatan Kemenkes, kasus aktif Covid-19 periode 6-19 Desember berjumlah 2.548 kasus dan kasus mingguan meningkat 243 persen.

“Di Babel sendiri kasus Covid-19 belum ada kenaikan yang signifikan,” kata Andri di Pangkalpinang, Kamis (28/12/2023).

Andri mengimbau untuk mencegah meluasnya peredaran Covid-19, masyarakat yang sedang sakit khususnya yang memiliki gelaja Covid-19 seperti Influenza, sakit tenggorokan agar dapat mengistrihatkan diri terlebih dahulu atau menggunakan masker apabila ingin beraktivitas.

“Jika punya gejala tersebut kita mengimbau untuk membatasi kegiatan, memakai masker, menjaga jarak, jadi khusus kepada yang sakit dulu kalau bisa tidak beraktivitas ditempat keramaian bagi yang sakit, bagi yang punya gejala mirip influenza,” ujarnya.

Selain itu, Andri juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan guna terhidar dari segala macam penyakit yang saat ini mengintai.

“Tetap jaga kesehatan, meningkatakn daya tahan tubuh, makanan bergizi, cukup istirahat kalau yang belum vaksinasi juga harus vaksinasi,” pesannya.

Sementara itu, mengenai muncul varian baru virus corona dengan varian JN.1 yang merupakan sublineage dari BA.2.86 di Indonesia. Andri menyebutkan, bahwa saat ini di Babel juga belum ditemukan kasus covid dengan varian tersebut.

“Varian baru belum ada ditemukan di Babel, varian baru ini gejalanya ringan, cukup isolasi mandiri,” ujarnya.

Seperti dilaporkan Reuters, Covid JN.1 bisa menghindari sistem kekebalan dan menularkan lebih mudah dibanding varian lain yang beredar saat ini. Namun JN.1 belum menunjukkan tanda-tanda penyakit yang lebih parah.

Saat ini, JN.1 mengakibatkan banyak kasus Covid-19 terutama di AS. CDC AS menyebut pada 8 Desember 2023, JN.1 menyumbang sekitar 15-29% kasus.(chu)