BANGKA TENGAH, LASPELA – Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Bangka Belitung, Faturachman menyambut baik panen cabai merah oleh kelompok tani (poktan) Karya Bersama Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar Kabupaten Bangka Tengah (Bateng). Ia optimis, panen cabai lokal ini dapat mengurangi ketergantungan dari daerah luar dan menekan inflasi, apalagi di tengah harga yang melambung saat ini
Ia mengatakan panen cabai ini masih dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Bangka Belitung, KPw BI Babel pun terus mendorong kelompok tani di Babel untuk gencar melakukan penanaman produk holtikultura.
“Kami (BI-red) turut menyaksikan panen tersebut dan menyambut baik upaya pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dalam meningkatkan produksi cabai lokal, di tengah tren kenaikan harga cabai yang per hari ini mencapai Rp103.150,” kata Faturachman kepada awak media usai panen cabai merah.
Dia menjelaskan, Bangka Tengah merupakan salah satu kabupaten yang menjadi sentra hortikultura dan memiliki peran strategis sebagai pemasok terdekat dengan Kota Pangkalpinang yang dihitung inflasinya oleh BPS.
“Kami harap hasil panen cabai merah ini dapat membantu memperkuat pasokan cabai merah lokal, sehingga stabilitas harga cabai merah kembali terjaga di Bangka Belitung,” harapnya.
Ia juga menyebutkan, berdasarkan pemantauan KPw BI Babel, setidaknya terdapat terdapat 7 kelompok tani, antara lain Kelompok Tani (Poktan) Tunas Baru Desa Lubuk Pabrik, Poktan Tunas Baru Desa Lubuk Pabrik, Poktan Karya Bersama Desa Perlang, Poktan Pemuda Tani Mandiri, Poktan Tunas Ilir Jaya Desa Kulur Ilir, Poktan Pelita Bangka, Asosiasi Petani Cabai Belitung Timur, dan Poktan Dukong Jaya Belitung yang telah memasuki masa panen.
“Hingga Januari 2024 total panen diperkirakan dari kelompok tani tersebut sebesar 47,2 ton. Tambahan pasokan tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan menjelang Nataru,” tuturnya.
Namun demikian, Faturachmam mengatakan, meski nantinya harga cabai bisa dikendalikan, pihaknya berharap para gapoktan tetap mempunyai inisiatif untuk tetap menanam cabai.
“Dengan begitu melalui program tersebut, Bank Indonesia dan TPID berharap angka inflasi tahun 2023 tetap berada dalam sasaran target nasional yaitu sebesar 3+1 persen (yoy),” imbuhnya.
Faturachman menambahkan, BI Babel bersinergi dengan Pemerintah Daerah akan terus mendorong produktivitas pangan lokal untuk mendukung program kemandirian pangan, antara lain komoditas cabai merah, cabai rawit, bawang merah, sayur mayur, padi, dan ikan budi daya.
“Kita akan terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah mendorong produksi pangan lokal untuk menurunkan ketergantungan terhadap pasokan dari luar daerah,” pungkasnya.(chu)