Pj Gubernur Safrizal ZA Turun Lapangan Tinjau Stabilitas Harga Pangan

PANGKALPINANG, LASPELA – Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Safrizal ZA didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov Babel Naziarto, Dirkrimsus Polda Babel Djoko Julianto, BI Kantor Perwakilan Babel, BPS Babel, dan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Babel, serta Kepala Dinas Pertanian Babel, melakukan peninjauan di Pasar Pembangunan Pangkalpinang pada kegiatan Operasi Pasar Murah pada Selasa Pagi (5/12/2023).

“Hari ini bersama dengan Polda Babel, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian, dan Sekda, melakukan pengecekan harga di kita sambil memonitor distribusi. Hari ini harga beras itu stabil, kemudian cabai itu dibawah Rp100.000 sudah turun dibandingkan dengan minggu-minggu kemarin,” jelas Pj Gubernur Babel, Safrizal ZA yang diwawancara usai melakukan peninjauan.

Safrizal mengatakan bahwa saat ini El Nino juga sudah mau berakhir dan mulai masuk musim tanam. Pemprov Babel juga nanti akan membuat intervensi program sesuai dengan kebutuhan misalnya membuat program tanam dengan konsep urban farming, sehingga tidak perlu impor lagi dari luar. Selain itu, dia juga akan berkoordinasi dengan Bupati/Wali Kota agar concern juga untuk mengecek harga di lapangan.

Di kesempatan yang sama, Sekda Babel, Naziarto mengatakan bahwa apa yang dilakukan Pak Pj Gubernur Babel bersama tim dari Polda, juga Dinas Pertanian dan Pangan bersama Disperindag adalah untuk melihat hasil yang real di pasar apakah sesuai atau tidak dengan survey yang dilakukan BPS. Menurutnya, perlu ada koordinasi dengan BPS untuk melihat bersama metode survey yang digunakan agar data terkait tingkat inflasi yang dihasilkan sesuai dengan kondisi di lapangan.

Selain itu, Pemprov Babel juga memiliki program bantuan dari Kementerian Pertanian untuk penangkaran bibit cabai dan bawang merah, sehingga memudahkan petani yang akan menanam cabai dan bawang merah. Antisipasi naiknya produksi hasil pertanian akan dilakukan oleh Pemprov Babel untuk mendistribusikan hasil pertanian ke daerah lain yang mengalami defisit produksi. (ril/chu)