Tangani Stunting, Sekda Sebut Panggilan Hati

* Ajak Kolaborasi Semua Stakeholder

PANGKALPINANG, LASPELA – Pemerintah Kota Pangkalpinang melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) tetap berupaya menangani stunting dan mewujudkan Kota Pangkalpinang rendah stunting.

“Pemerintah Kota Pangkalpinang saat ini berkonsentrasi berkenaan dengan penanganan dan pencegahan stunting. Alhamdulillah di Kota Pangkalpinang prevalensinya 12,9 dan ini di bawah rata-rata Nasional,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Miego saat menghadiri kegiatan Diseminasi Rencana Tindak Lanjut (RTL) Audit Kasus Stunting Semester II Tingkat Kota Pangkalpinang yang digelar di Ruang Aula Kemenag Kota Pangkalpinang, Jumat (24/11/2023).

Pemerintah Kota Pangkalpinang menargetkan pada tahun 2024 berada di bawah 10 persen yang tentu lebih jauh dari target prevalensi nasional yang sebesar 15 persen.

Tentu untuk mencapai ini diperlukan kolaborasi stakeholder OPD yang mempunyai tupoksi yang rangka penanganan stunting, seperti Dinas Perkim, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas PU, kemudian Kelurahan Kecamatan, kemudian DP3AKB, ini semua harus berkolaborasi dalam rangka penanganan stunting.

“Saya lebih ke panggilan hati sebagai makhluk sosial, untuk membantu sesama teman-teman kita yang kurang beruntung, mencegah ini jangan sampai meningkat lagi angkanya, supaya tidak ada lagi masyarakat kita yang stunting,” tuturnya.

“Karena pencegahan lebih baik dari pada kita menangani dan mencegah lebih baik dari pada mengobati,” pungkasnya. (dnd)