Tak Hanya Kurang Gizi, Stunting Juga Bisa Disebabkan dari Penyakit Bawaan

PANGKALPINANG, LASPELA – Stunting pada anak ternyata bukan hanya terjadi ketika bayi, balita atau anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi, akan tetapi bisa juga terjadi karena penyakit bawaan.

Dokter spesialis anak, Ratna menyebutkan,
terkadang orang tua masih banyak yang belum tahu perkembangan anak yang baik seperti apa, jarang memeriksakan kesehatan anaknya sehingga setelah timbulnya gejala dan diperiksa anaknya mempunyai penyakit jantung bawaan.

“Penyakit inilah yang akan mengakibatkan stunting. Orang tua harus hati-hati salah satunya yang membuat stunting adalah TBC, kalau ada anak ciri-ciri seperti itu silahkan diperiksa,” kata saat memaparkan materi pada Diseminasi Rencana Tindak Lanjut (RTL) Audit Kasus Stunting Semester II Tingkat Kota Pangkalpinang, Jumat (24/11/2023).

Hal-hal seperti ini dinilai Ratna harus ditangani dengan secepat mungkin, tapi sayangnya alasan klise orang tua ialah tidak punya BPJS dan tidak punya biaya.

“Salah satu penyebab stunting juga adalah keadaan sosial ekonomi yang kurang baik, sehingga akan berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga akhirnya anak menjadi korban,”  tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang Miego mengatakan jika saja dari awal rutin diperiksa, dan orang tua sudah tahu tentang penyakit anak tentu pengobatan dan penanagan akan lebih cepat.

“Kemudian kita juga memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa pentingnya ke posyandu memeriksakan kesehatan diri dan juga anak itu jauh lebih agar kita dapat melakukan pencegahan,” jelasnya.

Untuk itu Pemerintah Kota Pangkalpinang menggalakkan program-program di Posyandu supaya ibu-ibu hamil ini bisa segera memeriksakan kehamilannya dari nol sampai melahirkan hingga bayi berusia dua tahun.

“Dan ketika melahirkan anaknya juga nanti diharapkan selalu ke posyandu, dicatat didata perkembangan anaknya itu sendiri,” ujarnya.

Pemerintah juga akan melakukan intervensi melalui makanan tambahan, untuk Pangan Olahan diproses secara khusus guna memenuhi kebutuhan gizi akan diterapkan.

“Untuk PKMK itu saya sudah sampaikan bahwa untuk di APBD Perubahan ini, nanti didata stunting yang berat, tipe level berat nah nanti akan kita bantu dengan PKMK,  nanti di APBD Perubahan ini akan kita lakukan itu, tetapi data itu harus valid, siapa yang harus dan wajib kita bantu dan menerima PKMK ini,” pungkasnya. (dnd)