PANGKALPINANG, LASPELA – Salah satu langkah strategi yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) untuk mengoptimalkan penanganan inflasi dengan menekan biaya transportasi komoditas antarpulau.
Penanganan inflasi di Babel ini sesuai arahan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian. Apalagi beberapa bulan terakhir ini, inflasi di Kepulauan Babel berada pada lima tertinggi di Indonesia.
“Ini adalah arahan Mendagri dan kita akan menangani inflasi ini dengan bersinergi semua pihak, termasuk penanganan stunting, kemiskinan ekstrem di daerah ini,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Babel, Safrizal Zakaria Ali, Jumat (24/11/2023).
Dia mengatakan, hal ini karena Bangka Belitung merupakan provinsi kepulauan, dimana berbagai komoditas kebutuhan pokok masyarakat masih mengandalkan pasokan dari Pulau Jawa, Sumatera dan daerah lainnya.
“Kita cukup mengalami hambatan dalam menekan inflasi ini, karena harga komoditas yang bukan dihasilkan di Babel cukup tinggi,” ucapnya.
Untuk itu, pihaknya akan segera mencari jalan keluar agar sektor transportasi ini tidak menimbulkan biaya tinggi terhadap komoditas yang didatangkan dari luar daerah tersebut.
“Kita akan segera mencari jalan keluar, agar biaya atau ongkos transportasi sembako, sayur mayur dan komoditas lainnya ini tidak tinggi,” ujarnya.
Menurut Safrizal, biaya transportasi komoditas yang didatangkan dari luar daerah ini tentunya mempengaruhi harga komoditas tersebut di masyarakat Bangka Belitung.
“Kita daerah kepulauan, sehingga ini menjadi hambatan bagi pemerintah daerah dalam menangani komoditas-komoditas yang bukan diproduksi di daerah ini,” tutupnya.(chu)