PANGKALPINANG, LASPELA – Otak-otak, makanan khas Kota Pangkalpinang yang terbuat dari olahan ikan ternyata telah hadir sejak tahun 1900an, dimana laut di sekitar Kota Pangkalpinang sangat kaya akan hasil tangkapannya.
“Hasil tangkapan tersebut oleh orang Melayu di Pangkalpinang diolah keberbagai jenis makanan salah satunya otak-otak, yaitu makanan yang terkait dengan sejarah dan budaya Pangkalpinang,” ujar Kepala Bidang Kebudayaan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang (Dindikbud) Ratna Purnamasari atau akrab di sapa Bunda Tudung Saji (BTS), Jumat (17/12/2023).
Otak-otak Pengkal sendiri sebenarnya sebuah sebutan, untuk menyatakan bahwa makanan itu berasal dari Pangkalpinang, Pengkal merupakan istilah masyarakat untuk penyebutan Kota Pangkalpinang.
“Makanan ini biasanya diwariskan secara turun-temurun dari nenek ke Ibu dan dari Ibu ke anak-anaknya, sebagai rahasia dapur keluarga,” ujarnya.
Otak-otak dibuat dari ikan yang diambil dagingnya, kemudian dihaluskan dan dibumbui. Selanjutnya, daging ikan tersebut dicampur dengan tepung sagu kemudian direbus atau dipanggang dalam balutan daun pisang. Makanan khas ini sangat digemari oleh masyarakat Kota Pangkalpinang, biasanya disajikan sebagai camilan saat berkumpul bersama keluarga atau teman.
“Makanan ini dapat dimakan tersendiri atau dengan cocolan cuka atau kuah asem pedas (berbahan jeruk kunci), kuah tauco dan kuah belacan (terasi), cuka atau kuahnya inilah yang membuat spesial menciptakan citarasa yang sangat lezat dan berbeda dari daerah lain,” jelasnya.
Otak-otak ini telah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) tertuang dalam Surat Pencatatan Inventarisasi Kekayaan Intelektual Komunal Indikasi Asal, yang akan diserahkan pada pembukaan Pekan Kebudayaan Daerah Kota Pangkalpinang tahun 2023. (dnd)