Pekan Kebudayaan Daerah Ciptakan Keberlanjutan Masa Depan Bumi

PANGKALPINANG, LASPELA – Pekan Kebudayaan Daerah Kota Pangkalpinang tahun 2023 merupakan jenjang utama pelaksanaan Pekan Kebudayaan Nasional dan merupakan implementasi terdepan dari tujuh agenda strategis pemajuan kebudayaan yang diamanatkan Kongres Kebudayaan 2018.

Bertujuan mengingatkan bahwa Kebudayaan mampu berperan penting dalam menciptakan keberlanjutan masa depan bumi, yang menyiratkan makna atas relevansi setiap aksi berkesenian dan berkebudayaan dengan tetap mengakar pada nilai-nilai budaya serta kearifan lokal.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Pangkalpinang melalui Sekretaris Dindikbud Kota Pangkalpinang, Rosi Elfarida mengatakan, sebetulnya pekan kebudayaan ini akan digelar  awal bulan November tahun 2023. Tetapi karena padatnya jadwal event di Kota Pangkalpinang, sehingga diundur.

Tahun ini, banyak terobosan-terobosan baru dan inovasi-inovasi mumpuni juga terus diluncurkan, untuk mengangkat citra baik wajah Pangkalpinang.

“Beberapa inovasi dalam kemasan terobosan baru yang sukses dilaksanakan adalah Membangun Kebudayaan dari Sekolah (MKDS) yang digagas dan diprakarsai langsung oleh Kepala Bidang Kebudayaan,” tuturnya.

Turunan program unggulannya juga banyak antara lain, ada Dambus Masuk Sekolah, Sejarawan Masuk Sekolah, Budayawan Masuk Sekolah, dan Gaseng Masuk Sekolah.

“Yang luar biasa lagi, bahwa Raperda Pemajuan Kebudayaan Daerah Kota Pangkalpinang, pada tanggal 30 Oktober 2023 telah diparipurnakan, tinggal tahap pengajuan nomor register, semoga saja sudah bisa menjadi Perda yang dapat dijadikan acuan dalam pengelolaan kebudayaan dalam waktu dekat ini,” bebernya.

Puncak Acara Pekan Kebudayaan Daearah Kota Pangkalpinang Tahun 2023 ini, merupakan perhelatan terbesar pertama dan terasa istimewa, karena selain melibatkan seluruh sanggar professional sebanyak 43 group juga menghadirkan sanggar seni yang dimiliki SD dan SMP Kota Pangkalpinang yang berprestasi dalam bidang Seni Tradisi, serta beberapa sanggar dari Kabupaten Bangka dan Bangka Barat.

“Ini menunjukan upaya dalam melestarikan budaya daerah di Kota Pangkalpinang sudah semakin maju dan kuat, terbukti munculnya dan lahirnya sanggar-sanggar seni tradisi di beberapa SD dan SMP baik negeri maupun swasta,” pungkasnya. (dnd)