JAKARTA, LASPELA – Situasi black out atau padamnya aliran listrik di Pulau Bangka, menjadi hal penting yang disampaikan oleh Bambang Patijaya ketika Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama jajaran direksi PT PLN (Persero), pada Rabu (15/11/2023).
Dihadapan Komisi VII DPR RI, PLN menjanjikan dalam satu hari lagi, listrik di Pulau Bangka akan kembali normal.
“Masalah listrik black out di Bangka saya informasikan langsung ke Dirut PLN. Ini menjadi perhatian Komisi VII, karena satu pulau black out,” ujar Bambang Patijaya, kepada awak media.
Dalam RDP Komisi VII DPR RI, jajaran PLN dihadiri oleh Direktur Utama Darmawan Prasodjo, yang didampingi Direktur Distribusi Adi Priyanto, dan Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem Evy Haryadi.
“Kalau tidak ada halangan, besok sore listrik sudah full menyala,” ujar Bambang Patijaya, mengulang apa yang disampaikan PLN kepadanya.
Terkendalanya pasokan listrik dari Sumatera ke Bangka yang kerap menjadi persoalan padamnya listrik di pulau ini, pada RDP tersebut tokoh politik nasional itu mendorong agar PLN ada audit menyeluruh terhadap kualitas jaringan transmisi Sumatera – Bangka. Apalagi, dia mendengar kalau tower-tower PLN yang roboh terdapat pada tower yang dibangun tahun 2013 lalu.
“Tower ini menjadi perhatian, dan PLN akan melakukan audit menyeluruh. Jangan sampai hal ini kembali terjadi lagi di masa mendatang,” tutur politisi Senayan asal Dapil Bangka Belitung ini.
Sebagai langkah mitigasi, dikatakan pria yang kerap disapa BPJ itu, PLN akan mengoptimalkan juga pembangkit di Pulau Bangka. Sehingga, katika terjadi gangguan pada jaringan transmisi dari Sumatera, tak memberi dampak signifikan kepada Bangka. Pulau Bangka harus tetap bisa mandiri di dalam penyediaan jaringan listriknya.
“PLN menjanjikan akan mendatangkan 2×25 mW turbin pembangkit untuk back up,” demikian Bambang Patijaya.(rell)