PANGKALPINANG, LASPELA – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Pangkalpinang kini akan memulai memanfaatkan Manuskrip dan Tradisi Lain untuk lebih terangkat lagi, hal ini berkaca dari daerah lain yang sudah terlebih dahulu memanfaatkan 2 objek pemajuan pembudayaan, contohnya seperti Daerah Istimewa Yogyakarta dan Bandung.
Kepala Dindikbud Kota Pangkalpinang, Erwandy mencontohkan di Kota Bandung manuskrip dan tradisi lisan saat ini sudah berbasis digitalisasi, sehingga ketika ada naskah baru mereka sudah terdigitalisasi.
“Karena digitalisasi faktor kerusakan dan kehilangan data itu minim, dan dengan digitalisasi ini akan tersedia terus, bisa kita lihat di website mereka, ataupun ketika kita berkunjung mereka bisa memperlihatkan secara digital, namun kalau aslinya kita bisa langsung berkunjung ke museum,” katanya diisela kegiatan Berungkas Budaya, Selasa (14/11/2023).
Erwandy menilai daerah dan kota lain lebih peduli terhadap manuskrip dan tradisi lisan, seperti diketahui manuskrip dan tradisi lisan di luar daerah dapat menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) daerah tersebut.
“Karena ketika kita berkunjung ke museum tua atau ke tempat yang bersejarah, mereka dengan cara dipungut biaya atau biaya tanah masuk, kalau anak-anak sekolah kemudian orang pribadi yang peduli dengan sastra dan budaya mereka akan berkunjung ke situ, sehingga itulah yang menjadi sumber PAD,” ulasnya.
Sementara untuk di Pangkalpinang sendiri, tradisi lisan yang ada di Pangkalpinang Datuk Elvian mempunyai banyak peran penting dalam menulis buku, dan dengan menulis buku menjadi terdata, dan buku beliau banyak sekali, contohnya tradisi lisan nama-nama jalan.
Kalau tutur tentu akan hilang, disampaikan saja tanpa menulis, tidak ditulis tidak dicetak akhirnya lama-lama bias dan hilang. “Tapi Alhamdulillah kita punya budayawan yang luar biasa yang semangat luar biasa dengan beliau menulis,” katanya.
Untuk itu, digelarnya Berungkas Budaya dengan tema Sosialisasi Pelestarian Manuskrip dan Tradisi Lisan bertujuan lebih memahami jenis objek pemajuan kebudayaan yang tidak dapat dipisahkan keduanya dan saling berkaitan
Langkah kecil harus mampu membangkitkan denyut kehidupan, yang dapat menguatkan pangkalpinang sebagai kota berbasis kebudayaan, lalu upaya ini juga mampu menjaga manuskrip dan tradisi lisan sebagai warisan budaya daerah industri 5.0 dan bahkan keseluruhan kecanggihan sekarang ini. (dnd)