TOBOALI, LASPELA – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Bangka Selatan (Basel) sedang menggencarkan Program Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu Tingkat Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2023.
Kepala DKPPKB Basel, dr. Agus Pranawa mengatakan bahwa pihaknya tahun 2023 ini sedang menggencarkan porgram Pokjanal Posyandu di tingkat Kabupaten.
“Ya kita DKPPKB Basel, memang saat ini sedang menggencarkan program Pokjanal Posyandu di tingkat Kabupaten. Bertujuan sebagai upaya meningkatkan komitmen untuk menjadikan Posyandu sebagai lembaga yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Basel,” kata Agus, Senin (6/11/2023).
Ia menyebutkan, pihaknya telah melakukan pertemuan kepada 48 orang peserta guna meningkatkan komitmen untuk menjadikan posyandu setara dengan kesehatan masyarakat.
“Program tersebut bertujuan sebagai upaya meningkatkan komitmen untuk menjadikan posyandu sebagai lembaga yang dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang ada di wilayah Basel,” ujarnya.
“Kita juga telah melakukan pertemuan terkait dengan program tersebut kepada 48 orang peserta yang terdiri dari 9 OPD, 8 Kecamatan, 10 Pkm, Tim Penggerak PKK, dan Klinik Bakti Timah Toboali, di ruang pertemuan DKPPKB Basel pada Rabu (1/11/2023) kemarin,” sambungnya.
Ia menyebutkan bahwa pertemuan kepada 48 orang tersebut dalam rangka percepatan perkembangan posyandu aktif, sehingga sangat diperlukan seperti lembaga Pokjanal posyandu di setiap wilayah, baik itu tingkat kabupaten, kecamatan dan desa.
“Lembaga Pokjanal posyandu di setiap wilayah di Basel ini, sebagai wujud pembinaan dan pengawasan pemerintah. Sehingga memudahkan dalam koordinasi, pembinaan, pendayagunaan, fasilitasi, advokasi serta bantuan yang berkaitan dengan fungsi dan kinerja pos pelayanan terpadu,” sebutnya.
Agus berharap, fungsi atau keberlangsungan peran Pokjanal posyandu saat ini menjadi semakin bagus, maka akan mendukung program strategis nasional.
“Harapan bisa percepatan penurunan stunting. Sebab beberapa desa di Basel merupakan daerah lokus stunting di Babel,” ungkapnya.
Untuk itu, pihaknya terus berupaya meningkatkan peran dan fungsi posyandu. Karena saat ini Kementerian Kesehatan melalui Program Transformasi Kesehatan mulai mengintegrasikan dan merevitalisasi pelayanan kesehatan primer.
“Tujuannya untuk menguatkan pelayanan kesehatan primer dengan mendorong peningkatan upaya promotif serta preventif dengan platform siklus hidup sebagai sasarannya,” terangnya.
Ia mengungkapkan, integrasi tersebut diselenggarakan dengan cara mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring tingkat desa ataupun kelurahan pada kader posyandu sebagai garda terdepan.
“Karena keberadaan posyandu yang semakin meningkat di Basel dari tahun ke tahun tersebut menandakan bahwa sinyal positif dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat. Nah, tercatat hingga saat ini jumlah Posyandu yang memberikan pelayanan per-September 2023 sebanyak 122 unit yang tersebar di 8 Kecamatan di Basel, dengan rincian 72 unit atau 59%-nya merupakan posyandu aktif,” ungkap Agus.
Menurut Agus, terdapat 2 kecamatan yang memiliki cakupan posyandu aktif 100%, dari seluruh posyandu yang ada di kecamatan tersebut dan yang sudah mencapai kategori posyandu aktif, yakni Kecamatan Payung dan Kecamatan Pulau Besar.
“Capaian ini tentunya tidak terlepas dari peran aktif masyarakat dan lintas sektor terkait, baik itu pemerintah desa, kecamatan, kesehatan, pendidikan, KB, tim penggerak PKK dan lain-lain. Saya berharap lembaga Pokjanal yang telah dibentuk dapat meningkatkan peran aktif masyarakat dan lintas sektor dalam pemberdayaan posyandu sehingga kualitas pelayanan posyandu di Basel semakin meningkat,” pungkasnya. (pra)