PANGKALPINANG, LASPELA – Harga cabai rawit di Kota Pangkalpinang saat ini kian pedas, bahkan melebihi pedas rasanya hingga emak-emak harus merogoh kocek lebih dalam. Betapa tidak, sangking mahalnya, sepuluh buah atau sepuluh butir cabai rawit dijual Rp5.000 atau satu kilogram Rp130.000.
Hal ini diketahui dari pantauan Media Laskar Pelangi di Pasar Irian atau Pasar Kampung Asem, harga cabai yang sudah dikelompokkan berisi setidaknya 10 hingga 15 butir dibandrol Rp5.000.
Salah satu pedagang, Aina mengatakan jika cabai Bangka saat ini memang mahal, dikarenakan stok cabai yang sedikit faktor dari cuaca panas, sehingga para petani gagal panen.
“Iya sedang gagal panen, biasanya harganya Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram, dari kemarin harganya naik hingga Rp130 ribu, memang dari distributornya gak ada stok,” katanya, Jumat (3/11/2023).
Ia juga terpaksa menjual cabai per jumput, agar orang-orang yang tidak bisa beli per kilo, bisa beli per cumpuk/jumput.
“Yah segini lah kalau lima ribu, sedikit, karena inilah harganya mau gimana lagi,” tuturnya.
Sementara itu, selaras dengan Aina, Bidin salah satu pedagang di Pasar Pagi mengeluhkan harga cabai yang terlalu mahal, sehingga dirinya susah untuk mematok harga.
“Kadang susah mau mematok harga, mahal orang gak mau beli, murah yah kita yang rugi. Saya sendiri membandrol Rp130 ribu per kilogram untuk cabai Bangka, sementara untuk cabai merah keriting itu Rp45 ribu per kilogram,” ujarnya.
Cabai rawit Bangka ini memang digemari masyarakat Babel dibandingkan jenis cabai rawit lainnya, karena rasanya yang lebih pedas. Cabai Bangka ini dikenal memiliki bulir yang lebih mungil, kecil, berisi padat dan lebih pedas dibandingkan cabai rawit dari daerah lainnya. (dnd)