Jaksa Masuk Sekolah Datangi SLBN Toboali, Edukasi tentang Hukum

TOBOALI, LASPELA – Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Toboali Bangka Selatan (Basel) didatangi Kejaksaan Negeri (Kejari) Basel, Rabu (1/11/2023). Rupanya, kedatangan yang dihadiri Kajari Basel Riama Sihite, Kasi Intelijen, Michael YP Tampubolon, Kacabdindik Wilayah 3 Dindik Provinsi Babel, Wahyudi Himawan dan Kepala Dindikbud Basel, Elfan Rulyadi ini dalam rangka melaksanakan kegiatan Jaksa Masuk Sekolah (JMS).

Kegiatan JMS ini diikuti oleh 46 pelajar SLB Negeri Toboali yang terdiri dari 7 pelajar kelas V SDLB, 7 pelajar kelas VI SDLB, 6 pelajar kelas VII SMPLB, 4 pelajar kelas VIII SMPLB, 8 pelajar kelas IX SMPLB, 6 pelajar kelas X SMALB, 2 pelajar kelas XI SMALB dan
6 pelajar kelas XII SMALB.

“Jadi pelajar SLB Negeri Toboali yang mengikuti kegiatan Jaksa Masuk Sekolah
tersebut merupakan penyandang disabilitas atau anak berkebutuhan khusus yaitu disabilitas fisik tuna daksa, disabilitas intelektual tuna grahita, down syndrom, disabilitas mental autis dan disabilitas sensory tuna rungu, tuna netra, low vision, tuna wicara,” kata Kasi Intelijen, Michael Y.P Tambubolon, Rabu (1/11/2023).

Ia menyebutkan, JMS bertujuan agar pelajar SLB Negeri Basel perlu diberikan edukasi tentang hukum dan anak-anak juga perlu diberikan perlindungan hukum, karena dengan kondisi keterbatasan tersebut rawan dimanfaatkan atau menjadi sasaran korban bagi pelaku kejahatan seperti pelecehan seksual terhadap anak, KDRT, perdagangan orang, eksploitasi anak, narkoba dan lainnya.

“Untuk itu mereka perlu diberikan edukasi hukum agar anak-anak tersebut dapat memahami tentang hukum dan terhindar dari anak yang berhadapan dengan hukum atau ABH sehingga anak-anak dapat memperoleh haknya secara layak di mata hukum,” ujarnya.

Kepala Dindikbud Basel, Elfan Rulyadi mengatakan kegiatan ini berkat kerja sama Dindikbud Basel dengan Kejari dalam memberikan edukasi kepada para pelajar yang berkebutuhan khusus.

“Terselenggaranya kegiatan Jaksa Masuk Sekolah merupakan program penyuluhan hukum dan penerangan hukum tahun 2023 untuk anak berkebutuhan khusus di SLB Negeri Toboali Provinsi Bangka Belitung kolaborasi dengan Kejari Basel,” ungkapnya.

Ia berharap edukasi pemahaman ini dapat diimplementasikan oleh para pelajar, dengan didampingi guru-guru yang ada di sekolah luar biasa negeri di Toboali.

“Diharapkan para guru-guru bisa memberikan pendampingan juga kepada pelajar yang berkebutuhan khusus untuk bisa mereka memahami bagaimana penerapan edukasi hukum bagi mereka yang layak, sehingga mereka terlindungi dari perbuatan tindak pidana orang lain,” harapnya. (pra)