Srikandi Belum Maksimal Diterapkan, Eti Beberkan Penyebabnya

PANGKALPINANG, LASPELA – Penerapan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi) di lingkup Pemerintah Kota Pangkalpinang masih belum maksimal. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Koga Pangkalpinang pun gencar melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pangkalpinang Eti Fahriaty menuturkan, sebenarnya Bimbingan Teknis (Bimtek) ini adalah lanjutan dari bimtek-bimtek sebelumnya, dengan narasumber yang sama.

“Ternyata orang yang diutus itu berbeda dari sebelumnya, jadi kan kurang nyambung, dari yang opd-opd itu kurang paham apa yang harus dikerjakan,” katanya, Rabu (1/11/2023).

Hal ini terbukti pada saat pihaknya kembali mengundang, dan ternyata beda lagi, Eti mengatakan tentu kondisi ini akan susah untuk berhasilnya bimtek ini. “Karena yang diustus beda-beda, kapan kita mau melaksanakan Srikandi, sedangkan bimtek Srikandi ini sangat banyak manfaatnya,” ujarnya.

Berbagai kemudahan yang ditawarkan di Aplikasi Srikandi terutama untuk penyelesaian tugas-tugas bisa dilakukan dimana saja. “Kita tidak perlu tanda tangan terus berada dimana saja bisa merespon surat dari mana saja bisa masuk, jadi itu keutamaan srikandi,” bebernya.

Namun OPD yang berada di lingkup Pemerintah Kota Pangkalpinang masih belum mencoba kemudahan yang diberikan aplikasi Srikandi.

“Kalau sudah menerapkan Srikandi kita tidak perlu susah tanda tangan manual dengan berkas bertumpuk di meja, dan bisa dikerjakan dimanapun bisa,” ujarnya.

Takut error dan jaringan terputus menjadi alasan OPD enggan menerapkan aplikasi Srikandi sehingga menganggap inovasi ini terlalu ribet.

“Mereka sebenarnya mau tapi mereka Kepala Dinas utamanya, belum mencoba baru menganggap itu ribet nantinya karena akan berhubungan dengan aplikasi atau jaringan-jaringan,” katanya.

Padahal menurut Eti, jaringan putus atau error pun saat ini jarang yang lama, lalu mereka ini belum mencoba kemudahan-kemudahan, padahal dalam pengaplikasiannya tinggal klik.

“Seperti contohnya sekarang kita sudah punya Tanda Tangan Eletronik (TTE), jadi itu yang kita klik, misalnya sudah mau ditandatangani lalu TTE di klik maka sudah. Untuk itu karena mereka belum mencoba kemudahan-kemudahan oleh aplikasi ini itu hambatannya. Bagaimana bagaimana mau tahu hambatan dimana kalau belum dicoba,” bebernya.

“Pada tahun depan ketika Pemerintah Pusat mengintruksikan dari Pusat bahwa semuanya harus menggunakan Srikandi, saya harap Pemerintah Kota Pangkalpinang dan PD siap, kita bersama-sama ber-Srikandi ria,” pungkasnya. (dnd)