DAMAR, LASPELA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Anggota Komisi VII DPR RI Daerah Pemilihan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Bambang Patijaya (BPJ), memberikan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) kepada 1.000 rumah tangga tidak mampu di Babel untuk Tahun Anggaran 2023. Penyerahan bantuan ini, secara simbolis dilaksanakan dalam kegiatan Peresmian dan Penyalaan Pertama Program BPBL di Desa Sukamandi, Kecamatan Damar, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (23/10/23).
Widyaiswaya Madya Kementerian ESDM, Enita R Nainggolan menyebutkan, pada tahun 2023, ditargetkan 125.000 rumah tangga di Indonesia akan mendapatkan sambungan listrik gratis dari pemerintah.
Enita menyampaikan pada tahun 2023 ini, program BPBL menyasar 125.000 rumah tangga di seluruh Indonesia. Kabupaten Belitung Timur mendapatkan alokasi sebanyak 300 rumah tangga yang tersebar di 7 kecamatan.
“Sampai dengan tanggal 13 Oktober 2023 telah menyala sebanyak 192 sambungan rumah tangga yang tersebar di 7 kecamatan,” terang Enita.
Enita mengatakan bahwa program ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi dan membantu masyarakat memperoleh akses listrik. Ia menyampaikan bahwa calon penerima BPBL merupakan rumah tangga yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), berdomisili di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T), dan atau layak menerima BPBL berdasarkan validasi kepala desa/lurah atau pejabat yang setingkat.
Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Dapil Babel, Bambang Patijaya (BPJ) dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa listrik menjadi salah satu standar dalam kesejahteraan masyarakat. Ia berharap PT PLN (Persero) selalu mendukung pemerintah dalam melistriki masyarakat, khususnya di Kepulauan Bangka Belitung.
“Kita berkumpul hari ini tidak semata-mata seremonial tapi di tempat ini kita menyampaikan rasa syukur, karena sudah membantu masyarakat untuk memperoleh akses listrik melalui program BPBL, dan semoga bisa meningkatkan dan membantu perekonomian masyarakat,” ujar BPJ.
Hadir juga dalam acara tersebut, Executive Vice Presiden Operasi Distribusi Sumatera Kalimantan PT PLN (Persero) Agung Nugraha. Ia menyampaikan bahwa PT PLN (Persero) berharap kolaborasi dalam program ini menjadi langkah awal sinergi untuk melakukan perluasan dan pengembangan kerjasama lainnya yang memungkinkan pemanfaatan potensi bisnis dalam Ekosistem Listrik.
“Semoga dengan pelaksanaan Program BPBL 2023 angka kemiskinan ekstrim dapat turun dan PLN dapat terus menghadirkan kemudahan fasilitas dan layanan bagi masyarakat,” ungkap Agung.
Supardi, warga Desa Sukamandi, Kecamatan Damar penerima bantuan program BPBL, yang setiap hari berprofesi sebagai buruh harian lepas, menuturkan bahwa sebelum disambung listrik gratis, dirinya menyalur listrik dari rumah mertuanya, hanya untuk penerangan, dan membayar tiap bulannya sebesar 50 ribu rupiah.
“Alhamdulillah sekarang udah punya listrik sendiri, jadi udah ngga khawatir kalo mau pakai listrik buat nyalain pompa air dan masak pake alat masak listrik, ngga takut listrik rumah mertua turun lagi,” ungkap Supardi. (ra/rel)