PANGKALAN BARU, LASPELA – Lima asosiasi besar di Indonesia, Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Ikatan Ahli Fasilitas Minyak Indonesia (IAFMI), Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), Ikatan Ahli Teknik Minyak Indonesia (IATMI), dan Perhimpunan ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) siap bergotongroyong dalam menyikapi permasalahan apapun, termasuk transisi energi di Indonesia.
Hal ini disampaikan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Muhammad Burhannudinnur dalam sambutannya pada kegiatan Joint Convention Pangkalpinang (JCP) tahun 2023 di Hotel Novotel, Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (24/10/2023).
“Organisasi profesi ini selalu bergotongroyong dalam menyikapi, membantu dari program pemerintahan terutama bidang mineral, dan Sumber Daya bumi,” ujarnya.
Dia mengatakan, JCP ini merupakan perwujudan bersama-sama untuk saling bersilaturahmi secara langsung. Dan ini adalah JCP yang pertama bertemu secara fisik setelah dilanda pandemi Covid-19.
JCP ini mengusung tema ‘’Energy Transitions and Minerals for Environmental Sustainability of Indonesia’s Natural Resources’’, menurut Burhan tema ini sangat berat dari mencari, menggali, tujuan sampai ke organisasi.
“Ini suatu hal yang sangat luar biasa dan saya bersyukur kami berlima ini bisa berkumpul dan bergotongroyong. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan Indonesia lebih maju,” ucapnya.
Lanjut Burhan, tentunya rangkaian kegiatan ini menjadi titik temu untuk bersama-sama saling bantu mengelolah sumber daya alam.
“Sehingga perlu sumber daya manusia, teknologi, modal dan kebijakan yang saling dukung,” ungkapnya.
Dirinya berharap melalui kegiatan ini stakholder terkait bisa berusaha merumuskan permasalahan yang terjadi, terutama green energi bisa berjalan dengan baik dan tumbuh.
“Kita mencari titik temu untuk ke depan menjadikan hal yang lebih baik untuk bangsa kita yang sangat besar, cita-cita kita Indonesia emas 2045,” katanya.
Transisi energi dan mineral ini menjadi isu yang sangat luar biasa, terkadang kita dididik tertutup dengan beberapa dilema, namun lain sisi kita ingin memenuhi kebutuhan yang sekarang atau hari esok, kita harus melihat ke depan,” tukasnya.
“Harapan baiknya kita ingin melalui pameran juga masyarakat bisa mengenal dan paham apa saja yang ada dari asosiasi profesi dan stakeholder lainnya dan juga kita ingin ke depan ada universitas mempunyai prodi energi, mineral dan sebagainya,” harap Burhan.
Dia menambahkan, ke depan menjadi tantangan berat bagi 5 asosiasi ini untuk melakukan transisi energi tanpa harus berkorban untuk hal-hal yang jangka pendek.
“Untuk itu diharapkan semua stakholder saling membantu, meski ini butuh proses, tapi saya yakin kita bisa melakukan transisi energi,” tutupnya.(chu/dnd)