PANGKALANBARU, LASPELA – Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Suganda Pandapotan Pasaribu menyambut baik pertemuan
Joint Convention Pangkalpinang (JCP) tahun 2023 di Hotel Novotel, Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (24/10/2023). Ia menegaskan, menunggu akai konkrit para profesional dibidangnya untuk kemajuan Provinsi Babel.
Menurut Suganda, tema yang diusung pada JCP 2023 kali ini yaitu ‘’energy transitions and minerals for environmental sustainability of Indonesia’s natural resources’’ sangat tepat dan relevan atas isu aktual terkait dengan energi, lingkungan dan tata kelola mineral baik secara nasional maupun global.
Disampaikan Suganda, transisi energi merupakan agenda nasional dan global yang sedang dilakukan indonesia dalam upaya menjaga ketahanan energi dan mewujudkan ekonomi hijau di indonesia guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
“Untuk itu diperlukan langkah kongkrit untuk mentransformasi sumber energi berbasis fosil ke energi baru dan terbarukan serta sumber energi hijau lainnya,” ungkapnya.
Menurutnya, transisi energi membutuhkan cadangan mineral sebagai bahan baku utama. Mineral antara lain digunakan sebagai bahan baku utama pembangunanan infrastruktur pembangkit surya, angin dan nuklir, kabel transmisi dan distribusi, baterai untuk kendaraan listrik dan pembangkit listrik energi baru terbarukan.
“Dari sisi regulasi yang terkait dengan tata kelola mineral, pemerintah telah, sedang dan akan mendorong kebijakan hilirisasi mineral,” tukasnya.
Selain itu, lanjut Suganda Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah menetapkan 47 mineral sebagai mineral kritis.
“Kebijakan penetapan mineral kritis ini bertujuan untuk mengamankan rantai pasok mineral untuk kepentingan pertanahan, industri, energi baru dan terbarukan nasional,” tuturnya.
Dengan adanya kegiatan ini memberikan stimulus dan tantangan bagi profesional Indonesia yang menggeluti bidang dimaksud. Para profesional geologi dan geofisika Indonesia ditantang untuk menemukan cadangan mineral dan migas baru. Dan para profesional perminyakan diminta kontribusinya dalam peningkatan lifting migas nasional untuk mengurangi ketergantungan pada impor.
“Bqgi para profesional pertambangan, ditunggu aksi konkritnya dalam rekayasa dan manajemen pertambangan terkait dengan peningkatan nilai tambah mineral dan batubara di dalam negeri, pertambangan yang berkelanjutan dan ramah terhadap lingkungan,” tutupnya.
JCP ini merupakan kegiatan pertemuan ilmiah 5 asosiasi yaitu Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), Ikatan Ahli Fasilitas Minyak Indonesia (IAFMI), Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), Ikatan Ahli Teknik Minyak Indonesia (IATMI), dan Perhimpunan ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI).(chu)