PANGKALPINANG, LASPELA – Kolong Retensi Kacang Pedang yang menjadi sumber air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Pangkalpinang terancam kekeringan pada akhir Oktober ini jika hujan tak kunjung turun. Pasalnya, jarak pipa isap dengan air hanya sekitar 16 cm saja.
Plt. Kepala Perumda Tirta Pinang dr. Masagus Hakim menuturkan penyusutan cukup banyak terjadi di kolong retensi akibat kemarau yang melanda Kota Pangkalpinang.
“Walaupun tiga sumber PDAM yakni kolong Bacang, kolong Pedindang dan kolong Kacang Pedang masih aman, namun memang terjadi penyusutan,” ujarnya, Jumat (20/10/2023).
“Sumber air kita yang paling berpotensi kering ini adalah kolong retensi Kacang Pedang, kita merasakan penyusutan air cukup banyak,” ulasnya.
Diakuinya, jika sampai akhir Oktober nanti tidak turun hujan sudah dipastikan kolong retensi Kacang Pedang bakal kekeringan, sementara untuk Kolong Bacang sudah aman, pihaknya sudah menurunkan pipa isap jadi penyaluran air tetap aman.
“Jika sampai akhir oktober tidak turun hujan kami mungkin akan melakukan pola penghematan karena sudah pasti kering, untuk sekarang penyaluran masih berlangsung normal, tidak ada pembatasan air untuk pelanggan,” tuturnya.
Ia menambahkan, saat ini untuk daerah perkotaan sudah diback up oleh kolong Pedindang, dan kolong Pedindang ini sedang ada pekerjaan pengerukan, sehingga airnya sedikit keruh kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini.
“Ini namanya bencana alam, tak banyak upaya yang bisa kami lakukan paling hanya melakukan penghematan air dan itu sifatnya sementara lama-lama air akan tetap habis juga kalau tidak juga turun hujan,” tuturnya.
Ia mengimbau, masyarakat terutama pelanggan PDAM bisa melakukan penghematan dan menggunakan air seperlunya.(dnd)