BANGKA BARAT, LASPELA – Menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, pihak PT. ASDP Cabang Bangka menyiapkan tiga strategi untuk mencegah penumpukan kendaraan dan di kawasan Pelabuhan Tanjung Kalian Mentok, lantaran diprediksi akan terjadi lonjakan pengguna jasa penyeberangan sebesar 20 persen dari tahun sebelumnya.
“Tahun ini kita prediksi ada kenaikan di angka 11.200 sekitar 22 persen. Jadi penumpang sekitar 10.300 meningkat jadi 10.700, kendaraan dari realisasi produksi 7.200 akan meningkat jadi 8.400 sekitar 17 persen. Kenaikan ini akan kita topang dengan 3 strategi,” kata GM ASDP Cabang Bangka, Soegihartono, Kamis (19/10/2023).
Adapun strategi pertama yang dilakukan pihak ASDP, dengan merubah zonasi kawasan Pelabuhan, sebelumnya kapasitas roda dua hanya 60 unit menjadi 100 unit serta posisinya dipindahkan lebih dekat dengan ruang tunggu.
“Jadi saat momen besar, ketika hujan turun, mereka bisa langsung ke ruang tunggu sembari menunggu jadwal keberangkatan, kalau lapar, bisa datang ke kantin. Kemudian, space kendaraan roda dua yang lama kita fungsikan jadi parkir kendaraan siap muat pribadi,” katanya.
Dengan perubahan itu, otomatis kapasitas kendaraan kecil roda empat akan bertambah juga, yang semula 284 unit menjadi 345 unit, begitu juga untuk tempat antre mobil truk dan barang juga bertambah luas.
“Dengan begitu, truk, mobil pribadi dan roda dua terpisah dengan jelas. Truk ke arah kiri dengan parkir lebih luas sama dengan mobil pribadi dari roda dua. Kita antisipasi jangan sampai kejadian tahun-tahun lalu, pengguna jasa sampai menunggu 6 jam, bahkan 2021 sampai menginap 3 hari,” ucapnya.
Kemudian strategi kedua dengan menerapkan pembelian tiket secara online di aplikasi Ferizy. Dengan tidak melayani lagi pembelian tiket di kawasan Pelabuhan, para pengguna jasa bisa mengatur jadwal keberangkatan, otomatis penumpukan kendaraan tidak terjadi di kawasan Pelabuhan.
“Setelah membeli tiket secara online, para pengguna jasa baru diperbolehkan masuk kawasan Pelabuhan 2 jam sebelum keberangkatan, sehingga tidak ada penumpukan kendaraan,” katanya.
Kemudian dengan telah berjalan dua strategi tadi, otomatis strategi ketiga yakni keberangkatan kapal tinggal menyesuaikan jadwal, sesuai pemesanan tiket secara online tadi.
“Kalau manajemen hulu sudah tertata, hilir tinggal menyesuaikan. Hilir ini apa, manajemen di dermaganya, ini sudah kita lakukan dengan kawan-kawan dari BPTD pada saat momen besar, contoh di tahun 2022 lalu,” katanya. (oka)