TOBOALI, LASPELA – Sejumlah alat berat jenis eksavator atau PC warna oranye merk Hitachi tengah menggarap lahan tepat di belakang rumah warga Desa Tepus, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) pada Senin (19/9/2023).
Tak hanya mesin TI besar juga tengah beroperasi dengan suara deru mesin meraung di balik lubang camui di lokasi itu.
Disinyalir kegiatan tambang itu yang diduga ilegal beroperasi tak jauh dari alur air jembatan perbatasan antara Desa Tepus dan Desa Bencah.
Pantauan di lapangan, tampak kegiatan tersebut sengaja ditutupi oleh terpal hitam guna tidak terlihat dari jalan.
Pasalnya, kegiatan tersebut berada tidak jauh dari rumah warga maupun ruas jalan Desa Tepus.
Salah satu warga sekitar, IO menyebutkan kegiatan itu sudah berlangsung beberapa bulan lalu.
“Setahu saya sudah 2 atau 3 bulan lalu beroperasi,” katanya.
Terpisah, Kades Tepus, Acai saat dihubungi media ini menyebutkan jika kegiatan tersebut memang tidak mempunyai izin, kendati beroperasi di kawasan Area Penggunaan Lain (APL).
“Izin memang tidak ada, tapi itu masuk APL,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa aktivitas TI tersebut milik AK warga Koba.
“Coba hubungi langsung, itu (Ti) punya AK, orang koba, anak buah AN setahu saya,” ucap Acai.
Sementara, AK saat dihubungi menyebutkan jika aktivitas tersebut bukan miliknya, tapi punya orang Pangkalpinang.
“Punya Ap bro, orang Pangkalpinang bro,” ucapnya singkat.
Hingga berta ini dimuatkan, media ini terus berupaya konfirmasi pihak-pihak terkait. (pra)
