Mentok Krisis Air Bersih, Kecamatan Lain Masih Aman

BANGKA BARAT, LASPELA – Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat (Babar) mengalami krisis air bersih, lantaran empat sumber air baku yang dimiliki Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Sejiran Setason (TSS) mengalami penyusutan akibat kemarau panjang. Direktur Perumdam TSS, Najamuddin menyampaikan, empat air baku tersebut, yakni Kolong Menjelang 1 dan 2, kemudian Kolong Argo Tirto di bawah kaki Bukit Menumbing dan Sungai Puput.

“Itu mengalami penyusutan yang sangat drastis, kolong argo tirto itu sangat tipis bahkan sudah kering. Walaupun kami sudah melakukan tindakan suplesi dari kolong sekitar,” katanya, Senin (18/9/2023).

Meskipun demikian, dengan kondisi air menyusut untuk kolong argo tirto, masih bisa di oprasikan dan melayani wilayah Skip dan Sinar Menumbing.

“Masih bisa tapi jamnya tidak panjang, 3 jam pagi dan 3 jam sore. Itu sudah kami umumkan. Lalu di Puput, yang mengandalkan kolong menjelang itu terbata-bata juga, kami ngisi air dulu dan kemudian baru di suplai,” ucapnya.

Sedangkan wilayah Keranggan Atas, Menjelang dan Tanjungkalian, Najamuddin menegaskan bahwa pihaknya masih bisa distribusikan air bersih. Namun melihat kondisi sumber air baku saat ini, diperkirakan Perumdam TSS hanya bisa melayani distribusi air hingga setengah bulan lagi.

“Kami tetap berusaha mencari titik yang bisa suplesi ke kolong air baku kami. Untuk daerah jauh, misalnya Sawah, Kampung Jawa, Tanjung dan Teluk Rubiah, Menara Air itu memang tersendat. Tapi kami ada tindakan untuk pelanggan,” katanya.

Dikatakan Najamuddin, tindakan yang pihaknya lakukan adalah mensuplai air kepada pelanggan yang kekurangan air bersih. Kemudian sejauh ini, untuk wilayah di luar Kecamatan Mentok, ketersediaan air bersih dinilai masih cukup untuk pelanggan sambungan rumah seperti di Parittiga dan Tempilang yang diprediksi masih cukup hingga bulan Oktober sampai November 2023 mendatang.

“Ketersediaan air bersih kami anggap cukup sampai Oktober atau November di Parittiga dan Tempilang. Yang jadi permasalahan saat ini hanya di Mentok karena sudah banyak menyusut,” katanya.

Untuk jangka panjang, dikatakan Najamuddin, pihaknya akan mengusulkan ke Pemerintah Pusat meminta anggaran untuk membangun embung sekala besar guna mencukupi kebutuhan air di Bangka Barat.

“Ke depan sesuai rapat dengan saran pak Sekda Bangka Barat ini perlu membuat embung yang sangat besar memalui usulan ke pemerintah pusat, jadi walaupun kemarau panjang, kebutuhan air masyarakat tetap tercukupi,” ucapnya. (oka)