MERAWANG, LASPELA — Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (DPR RI), Bambang Patijaya mengisi seminar tentang potensi pariwisata di Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung (UBB), Sabtu (16/09/2023).
Tokoh politik nasional tersebut membahas urgensi potensi pariwisata serta pertambangan di Babel dengan critical thinking and reformis, isu tersebut menjadi isu seksi yang dibahas di gedung Senayan Jakarta.
Ia mengatakan, pondasi pariwisata sudah dilakukan oleh Mantan Gubernur Bangka Belitung, Eko Maulana Ali yang betul-betul sudah menyambut potensi Babel di sektor pariwisata yang dicanangkan ditahun 2010 tentang goes to visit Bangka Belitung.
“Akselerasi yang luar biasa begitu dicanangkan tentang pariwisata Bangka Belitung, terlebih di tahun 2010 itu dimulai sektor pariwisata bagi pemerintah, bahkan gubernur saat itu memecah dinas yang sebelumnya dinas telekomunikasi dan pariwisata dipecah menjadi Dinas Pariwisata. Terlebih tahun tersebut film Laskar Pelangi muncul hingga membuat nama Bangka Belitung melambung pada saat itu,” sebutnya.
Pria yang kerap disapa BPJ itu menambahkan, masa depan Bangka Belitung bukan pertambangan yang saat ini sedang bergerak, melainkan sektor pariwisata yang menjadi langkah potensial masa depan Bangka Belitung.
BPJ menambahkan, tahun 2021 awal, sektor pariwisata begitu goyang bahkan tidak sedikit beberapa sektor pariwisata dan UMKM gulung tikar akibat pandemi yang bergulir begitu lama. Pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif semakin menguat pascapandemi meski belum mencapai level prapandemi.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada triwulan I 2023 secara kumulatif mencapai 2,5 juta kunjungan atau naik 508,87% dibandingkan periode sama tahun 2022. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pun memprediksi kunjungan wisman hingga akhir tahun ini bisa menembus kurang lebih sebanyak 9 juta kunjungan.
Sektor pariwisata merupakan salah satu penopang perekonomian Indonesia dan menjadi penyumbang devisa utama. Organization for Economic Co-Operation and Development (OECD) dalam laporan Tourism Trends and Policies 2022 menyebutkan pada 2019, sektor pariwisata menyumbang 5,0% dari pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia. Namun, hantaman pandemi Covid-19 di 2020 mengakibatkan turunnya kontribusi pariwisata terhadap PDB sebesar 56% yaitu menjadi hanya 2,2% dari total ekonomi.
“Berbagai upaya untuk membangkitkan sektor pariwisata yang mati suri selama pandemi berbuah manis. Pada 2022, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) berhasil melampaui target. Kemenparekraf mencatat pada 2022 terdapat kunjungan wisman sebanyak 5,5 juta kedatangan atau di atas target yang sejumlah 1,8- 3,6 juta kedatangan. Sedangkan pergerakan wisnus mencapai 800 juta perjalanan atau di atas target yang sebesar 550 juta perjalanan,” bebernya.
Gubernur BEM FH UBB, Yoshua menyampaikan terima kasih kepada seluruh yang hadir, ia menyebut acara talkshow ini menjadi sebuah media dalam berdialog dengan tokoh politik nasional tersebut, terlebih di Kebijakan pertambangan yang saat ini menjadi atensi khusus di Komisi VII DPR RI.
Output yang diharapkan terbukanya wawasan mahasiswa untuk menciptakan dan mengembangkan di sektor pariwisata dan memahami terkait regulasi dan hilirisasi dari produk pertambangan salah satunya timah.
“Kami berharap ini menjadi membuka wawasan dan pengetahuan kami terhadap sektor pariwisata dan pertambangan, terlebih potensi Bangka Belitung begitu luar biasa di sektor ini, mari untuk uji materil guna untuk wawasan kita saat ini,” ulasnya. (yak)