PANGKALPINANG, LASPELA – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pangkalpinang mengundang media dan organisasi masyarakat (ormas) dalam Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan tema Pencegahan dan Pengembangan Pemilu Partisipatif Melalui Komunikasi dan Informasi Media Massa pada Pemilu 2024.
Ketua Bawaslu Kota Pangkalpinang, Imam Ghozali menuturkan, dengan mengundang awak media dan ormas jika pengawasan partisipatif kerja dikarenakan saat ini sudah mulai masuk karena saat ini sudah mulai masuk DPTB dan DPK.
“Selain itu Pemilu 2024 harus kita kawal bersama, artinya masyarakat menjadi penting untuk kualitas demokrasi 2024 mendatang,” katanya, Selasa (12/9/2023).
Demokrasi sendiri tidak terlepas dari peran media, karena media merupakan pilar demokrasi. “Jadi kami sangat berharap sekali bahwa kinerja-kinerja pengawasan bisa didorong dan dikawal oleh teman-teman lembaga media,” tuturnya.
Sementara itu, Alza salah satu narasumber mengatakan jika satu fakta dapat berjuta persepsi dan tergantung cara pandang. “Ketika jurnalis tidak terlibat konflik kepentingan, tidak melakukan kejahatan pikiran, persepsi akan menjadi dinamika asyik dan mengasyikan,” ujarnya.
Sumber berita masyarakat pada 2021 sebanyak 89 persen dari media online, 88 persen tahun 2022 dan 84 persen 2023. Disusul medsos untuk mendapatkan berita.
Jumlah berita pada Pemilu 2024 diramalkan akan banyak bertambah, pada 2022 dari 20.194. 242 berita sebanyak 8.244 diterbitkan di media online, sebanyak 973.647 berita tentang pemilu 2024. “Artinya pada 2023 jelang pemilu 2024 jumlah itu bertambah,” imbuh jurnalis senior itu.
Ia juga mengatakan, media harus hadir di tengah-tengah gempuran berita hoax yang disebarkan melalui medsos. “Tugas pers tertib konfirmasi, verifikasi, dan tidak terjebak kepentingan jahat,” ujarnya.
Pers tegasnya jangan menjadi produsen berita hoaks, berita palsu dan ujaran kebencian. “Dalam kondisi inilah fungsi pers menjadi kompleks, satu sisi harusnya tegak lurus tapi sisi lain ada yang bermain-main,” tuturnya. (dnd)