BANGKA BARAT, LASPELA – Dua orang pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka Barat (Babar), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diduga dilecehkan teman sekantor, viral di media sosial (medsos) aplikasi X yang dahulunya dikenal Twitter. Info tersebut diposting akun @kutubtengah dalam bentuk a thread pada Jumat (8/9/2023) lalu.
Hingga update terakhir Senin (11/8/2023) postingan itu telah dilihat sebanyak 1 juta, diposting ulang sebanyak 1.981 dan mendapatkan tanda suka dari pengguna aplikasi X sebanyak 3.224 buah. Dalam postingannya menyebutkan bahwa pelaku berasal dari instansi yang sama dengan korban.
Akun @kutubtengah dalam postingannya melalui beberapa tulisan berbentuk gambar atau foto menjelaskan kronologis awal terjadinya peristiwa dugaan pelecehan seksual. Korban diduga direkam menggunakan alat elektronik.
“Ini ga ada yg up kasus pelecehan seksual di instansiku ini ya? Mana pelaku cuma di mutasi, masih satu provinsi lagi sama korban,” tulis akun @kutubtengah di aplikasi X bersama beberapa gambar.
Terpisah, Kepala BPS Bangka Barat, Baiq Kurniawati membenarkan adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh staf kantornya yang diketahui terduga pelaku berinisial DW.
“Awalnya korban bercerita kepada saya. Kalau sudah begini saya harus melakukan BAP. Pelaku mengakui dan setelah di BAP harus ada hukuman disiplin kalau secara institusi,” kata Baiq Kurniawati saat dijumpai awak media di Kantornya, Senin (11/9/2023).
Baiq Kurniawati menyampaikan, kejadian tersebut menimpa dua pegawainya dan diduga aksi perekaman secara diam-diam itu dilakukan oleh pelaku di dua tempat yang berbeda.
“Kejadian pertama yang diselidiki tempat kejadian perkara di luar kantor. Kejadian keduanya di kantor, cuma kami mengetahuinya di bulan Juni 2023 itu. Kedua kalinya itu korbannya berbeda,” katanya.
Tindak lanjut yang dilakukan BPS Babar, dikatakan Baiq Kurniawati, pihaknya sudah melaporkan kejadian tak senonoh tersebut ke BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Juni 2023 lalu untuk diproses lebih lanjut.
“Hasil dari BAP provinsi langsung dikirim ke pusat. Statusnya sekarang masih menunggu keputusan pusat. Karena korban dan pelaku satu kantor, maka dipindahkan pelaku ke BPS Belitung Timur per tanggal 1 Agustus 2023, karena jika dibiarkan takut tidak kondusif,” ucapnya. (oka)