PANGKALPINANG, LASPELA – Masyarakat Kota Pangkalpinang diminta untuk mengurangi minuman yang mengandung kadar gula tinggi. Pasalnya, dari data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pangkalpinang banyak masyarakat yang berpotensi mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, yang dipicu dari seringnya mengkonsumsi minuman manis.
Kepala Bidang Pelayanan dan Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pangkalpinang dr. Tri Wahyuni, menuturkan bedasarkan screening Penyakit Tidak Menular (PTM) salah satu penyakit yang banyak ditemukan ialah obesitas, hal ini ditentukan dari Lingkar Perut (LP), tinggi badan dan berat badan bedasarkan Body Mass Index (BMI).
“Agak lumayan tinggi juga kalau berdasarkan screening dari PTM, itukan penyakit tidak menular jadi diperiksa PTM dan banyak khususnya di Kota Pangkalpinang,” katanya, Jumat (8/9/2023).
Dari data screening PTM ada sebanyak 52.361 orang yang terdiri dari 23.321 laki-laki dan 28.996 perempuan yang IMT atau LP diatas normal.
Menurut dr. Tri pola hidup sangat mempengaruhi seseorang menjadi obesitas atau tidak, terlebih anak muda yang saat ini hobi nongkrong dan makan dan minuman dengan kadar gula tinggi.
“Cafe-cafe banyak dan rata-rata anak muda banyak sekali nongkrong di situ, dengan memakan dan meminum gula bisa menyebabkan gaya hidup yang kurang sehat,” ulasnya.
Terlebih, sambung Tri tradisi di Bangka Belitung yang lebarannya bisa sampai 7 kali dalam setahun, dan setiap hidangan selalu menyediakan soft drink, makanan berlemak dan lainnya.
“Itu pencetus obesitas, untuk itu mari kurangi minuman seperti itu,” ajaknya.
Ia menilai jika kebiasaan orang-orang Pangkalpinang kurangnya bergerak, kurang jalan atau olahraga. Dengan teknologi yang semakin canggih malah membuat semakin malas bergerak.
“Kemudahan transportasi akhirnya tidak mengubah gaya hidup menjadi lebih baik. Ayo sayangi tubuh dengan mengkonsumsi makanan sehat dan rajin berolahraga,” tutupnya. (dnd)