Program Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas (PPKL) Upaya Jasa Raharja Tekan Angka Kecelakaan di Kalangan Pelajar

PANGKALPINANG, LASPELA – Program Pengajar Peduli Keselamatan Lalu Lintas (PPKL) merupakan program nasional yang menjadi salah satu program unggulan dari PT Jasa Raharja Cabang Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dalam upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar. Program PPKL ini dilatarbelakangi oleh tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar / mahasiswa di seluruh Indonesia.

“Berdasarkan data penyerahan santunan Jasa Raharja, di Bangka Belitung sendiri secara demografi lebih dari 30% korban kecelakaan lalu lintas merupakan pelajar, dan ini merupakan yang tertinggi dibandingkan profesi lainnya, kemudian berdasarkan kelompok usia, yang tertinggi berada di rentang usia 15-24 tahun, yang berkontribusi 34% dari total santunan sampai dengan Agustus ini,” terang Kepala Cabang PT Jasa Raharja Babel, Arny Irawati Tenriajeng Kamis (7/9/2023).

Pada intinya, lanjut Arny, program PPKL adalah membangun kepedulian dan kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara di kalangan pelajar. Pihaknya akan memberikan pemahaman yang sama kepada para pengajar, guru-guru sehingga lebih concern lagi terhadap keselamatan siswa-siswi di sekolahnya.

“Pada akhirnya para guru ini, kami harap dapat menjadi agen keselamatan berkendara yang akan memberikan pesan-pesan keselamatan kepada para pelajar,” katanya.

Selanjutnya, Arny menyampaikan bahwa sampai dengan Agustus ini, Jasa Raharja Babel telah melaksanakan program PPKL di 15 sekolah SMA/SMK sederajat. Prioritasnya saat ini adalah sekolah yang berada atau melintasi daerah rawan kecelakaan.

“Targetnya seluruh sekolah yang berada di lintasan jalan nasional dan yang berada di daerah / kecamatan rawan kecelakaan akan dilaksanakan program PPKL ini,” tegasnya.

Arny menambahkan, program PPKL Jasa Raharja ini memiliki 4 tahapan dengan tujuan akhir membudayakan tertib lalu lintas di lingkungan sekolah. Tahap 1 akan dilakukan audiensi, tahap 2 training for trainee, yaitu pelatihan kepada guru-guru untuk menjadi agent keselamatan berkendara, yang akan menyampaikan pesan-pesan keselamatan kepada para siswa, tahap 3 penyampaikan imbauan / campaign keselamatan.

“Di tahap ini kreativitas masing-masing sekolah tentunya akan berperan, beberapa sekolah menggunakan spanduk, ada juga yang menggunakan voice recorder, dan berbagai kreasi dalam penyampaian pesan keselamatan, karena tahap inilah yang menjadi kunci dari PPKL, dan yang terakhir testimoni para pengajar dan pelajar,” imbuhnya.

“Kami juga tidak bosan mengingatkan agar senantiasa mematuhi peraturan lalu lintas, utamakan keselamatan diri dan pengguna jalan lain, agar kita selamat di jalan, kami harap dengan suskesnya program ini dapat menekan angka kecelakaan di kalangan pelajar dan pengajar, yang lebih penting dapat membudayakan tertib berlalu lintas, dan bukan tidak mungkin dapat terwujud zero accident di kalangan pelajar dan guru,” pungkasnya. (ril/chu)