Disambangi Bupati Basel, Pengidap Asam Urat Tinggi di Bukit Terap Senyum Sumringah

* Dapat Bantuan Tongkat dan Uang Tunai

TOBOALI, LASPELA – Muhammad Ichsan, seorang pria paruh baya warga Desa Bukit Terap, kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) tampak tersenyum tipis usai kediamannya disambangi Bupati Basel, Riza Herdavid, Rabu (6/9/2023) siang.

Saat rombongan Riza melangkah ke bangunan semi permanen itu, tampak bapak dua orang anak tengah duduk di teras rumah dengan ditemani istri dan dua tongkat kayu di sisi kirinya.

Pria kelahiran 50 tahun silam itupun menyambut rombongan bupati dengan sukacita. Pasalnya, bupati muda berkacamata yang saat itu mengenakan kaos oblong merah dengan corak garuda di dada sedang menenteng tongkat ke arah kediamannya.

Sembari mengucapkan salam, Riza didampingi Kades Bukit Terap Askandi itu berdialog dengan Ichsan yang diketahui punya riwayat penyakit komplikasi.

Riza dengan ciri khasnya sungkeman dengan mencium tangan kepada yang lebih tua itu membuka dialog tentang kondisi kesehatan yang dialami Ichsan beberapa bulan terakhir ini.

Sebagai tulang punggung keluarga dengan menghidupi biaya sehari-hari di rumah itu, Ichsan juga mempunyai 2 anak yang saat ini menempuh pendidikan perguruan tinggi di STAIN dan SMKN Perikanan Tukak Sadai.

Saat diwawancarai, Ichsan dengan mengenakan masker hitam dan tongkat pemberian dari Bupati itu menyebutkan jika penyakit yang dialaminya saat ini sudah komplikasi atau sudah banyak.

“Kalau sakit paru-paru sudah 3 bulan, sakit gula hampir 2 tahun, kalau asam urat sudah 17 tahun lebih dan sekarang kondisi bengkak-bengkak lagi, kambuh semenjak gula naik badan jadi kurus,” ucap Ichsan terbata-bata.

Ia juga mengungkapkan, sebelum memakai tongkat bantuan dari Pemkab Basel, ia sudah tiga bulan terakhir menggunakan tongkat kayu sebagai alat pembantu untuk berjalan maupun berdiri.

“Hanya tiga bulan ini pakai kayu karena pinggang sakit biar tidak jatuh saat berjalan ataupun berdiri,” lirihnya.

Sebelum jatuh dengan kondisi sekarang, Ichsan yang hanya seorang tukang bangunan menyebutkan tidak menerima bantuan tunai beberapa bulan terakhir ini.

“Kalau tempo hari dapat, tapi sempat diputusin lagi dan untuk sekarang belum (dapat,-),” katanya.

Tak hanya itu, selama tiga hari tanpa penghasilan akibat sulit berjalan, sehari-hari keluarga Ichsan dibantu oleh tetangga dan keluarga untuk mencukupi kehidupannya dan sang istri.

“Alhamdulillah, masih ada tetangga yang baik kalau sehari-hari biasa dibantu tetangga untuk beli makan. Kalau biaya anak kuliah dan sekolah dibantu keluarga yang di Pangkalpinang,” terangnya.

Oleh karena itu, saat rumahnya disambangi bupati dan rombongan, ia agak sedikit lega dan tersenyum, lantaran bupati saat menjenguknya tidak hanya memberikan bantuan tongkat saja, tapi ada secarcik amplop putih yang diyakini berisi uang tunai untuk biaya keluarga membeli kebutuhan pokok rumah tangga.

“Alhamdulillah saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih atas bantuan ini mudah-mudahan bermanfaat untuk saya dan saya doakan untuk bapak Bupati diberikan keberkahan, kesehatan, kemudahan di setiap urusannya dan dipanjangkan umurnya serta jadi ladang amal ibadah,” ungkapnya.

Sementara, Riza usai memberikan bantuan ke keluarga Ichsan menyebutkan jika kegiatan ini sudah rutin dilakukan saat kegiatan Aik Bakung di setiap desa.

“Kebiasaan aik bakung begini, karena biasa dari Dinsos dan Baznas melakukan survey lebih dulu terkait apa keperluan yang urgensi di Desa yang kebetulan hari ini Aik Bakung di desa Bukit Terap,” kata Riza.

Ternyata, kata Riza seperti biasa keluhan sakit atau bantuan-bantuan dan dari hasil survey ada salah satu keluhan warga dari keluarga Ichsan berupa pintu dan jendela tidak punya engsel dan juga alat bantu jalan hanya menggunakan tongkat kayu.

“Seperti kebiasaan kita, ganti tongkat yang memadai dan ada juga bantuan uang tunai buat beli kebutuhan pokok karena selama ini suaminya sebagai tulang punggungnya, tapi tiga bulan terakhir ini suaminya kena asam urat sehingga tidak bisa berjalan normal,” kata Riza.

“Tapi alhamdulillah berobat sudah gratis dan RSUD Basel sudah punya dokter spesialis saraf tinggal minta rujukan dari Puskesmas nanti ditangani oleh dokter saraf dan proses sudah mulai berjalan,” sambungnya.

Ia menjelaskan, Pemkab Basel terus mengupayakan untuk menyentuh masyarakat secara langsung guna bisa memahami apa saja keperluan masyarakat yang memang benar-benar butuh sentuhan dari pemerintah.

“Upaya kita minta pihak desa memantau seperti apa perkembangannya, tapi kalau tidak bisa tertangani oleh desa, kami pemerintah kabupaten akan siap menanganinya,” ujarnya.

Kendati demikian, Riza meyakini jika Kades Bukit Terap bisa menjawab keluhan masyarakat yang saat ini terjadi karena dinilai mudah berkolaborasi dengan Pemkab Basel.

“Tapi saya yakin kades bisa menempatkan diri berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten sehingga apa yang menjadi keluhan masyarakat bisa kita jawab bersama-sama,” pungkasnya. (pra)