PANGKALPINANG, LASPELA – Direktur Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) dr. Ria Agustine mengungkapkan masyarakat Babel yang mengalami gangguan jiwa atau Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) ternyata cukup banyak.
Ria mengatakan dalam menghadapi ODGJ tidak bisa ditangani dengan satu pihak, namun semua membutuhkan kolaborasi untuk menangani ini, pemberdayaan masyarakat juga sangat diperlukan untuk menangani hal ini.
“Karena memang tidak cukup menangani ini dengan hanya satu stakeholder saja, garis merahnya semua perlu penguatan, dewasa kini kesehatn itu akan lebih baik kalau kita lakukan dengan pemeberdayaan masyarakat,” katanya, Rabu (23/8/2023).
Ia mengatakan, rumah sakit dan puskesmas ialah ranah untuk mengobati sementara keluarga dan masyarakat itu berperan penting pada saat ODGJ pulang ke rumah.
Pada kasus Ari merupakan ODGJ yang berasal dari Kacang Pedang, Ria menuturkan jika sebelumnya sempat dilakukan pengobatan namun terputus dan sudah sangat lama.
“Sehingga dibiarkan, keluarga sendiri ingin membawany ke Rumah Sakit namun tidak mendapat dukungan, dan ketidak mampuan dia itu menjadi persoalan kita bersama,” katanya.
“Untuk itu dengan kita melakukan yang terbaik untuk perawatannya, berhubung kita mempunyai program Kesehatan Jiwa Masyarakat jadi tidak murni yah dari program Gule Kabung, kami berharap bisa melakukan yang terbaik,” tutupnya. (dnd)