PANGKALPINANG, LASPELA — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Republik Indonesia (DPR RI), Bambang Patijaya memberikan pandangan, arah dan wawasan kepada peserta intermediate training (Latihan Kader 2) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di BLKI Bangka Belitung, Sabtu (05/08/2023).
Tokoh politik nasional itu membahas banyak hal, mulai dari disrupsi teknologi, sumber daya alam, hingga regulasi dan dukungan pemerintah terhadap banyak hal di Indonesia.
Pria yang akrab disapa BPJ itu mengapresiasi tema kritis yang diusung HMI dalam LK 2 ini, merektualisasi gerakan pemuda era disrupsi teknologi dengan HMI sebagai Pilar perubahan dalam mempersiapkan generasi emas 2045.
“Terkait sumber daya alam, salah satunya dibidang mineral yang saat ini menjadi isi nasional, tentu pemerintah menyiapkan SDM yang siap untuk berhadapan dengan isu yang saat ini gencar dan ini harus kita dukung,” ujar BPJ.
Ia menyebutkan, presiden juga menggaungkan salah satu hilirisasi yaitu transformasi ekonomi adalah titik kunci untuk meningkatkan produktivitas dengan mengubah struktur perekonomian dari lower productivity ke higher productivity atau dengan meningkatkan produktivitas di dalam sektor tersebut.
Proses hilirisasi atau downstreaming lanjutnya merupakan suatu tahap dalam pengolahan produk bahan mentah atau menjadi barang yang lebih bernilai dan siap untuk dijual kepada konsumen akhir.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu juga membahas penyederhanaan regulasi yang digaungkan oleh presiden terkait yang sebelumnya dari ombudsman menjadi Undang-Undang Cipta Kerja dan lain sebagainya, tentu tentang penyederhanaan regulasi ini menjadi solusi atas permasalahan yang diterjadi di lapangan sehingga permasalahan bisa diminimalisir.
“UU Omnibus Law Cipta Kerja artinya UU baru yang menggabungkan regulasi dan memangkas beberapa pasal dari undang-undang sebelumnya termasuk pasal tentang ketenagakerjaan menjadi peraturan perundang-undangan yang lebih sederhana,” jelas BPJ.(yak)