SUNGAILIAT, LASPELA — Kebutuhan pasokan darah di Kabupaten Bangka mencapai 6.600 kantong setiap tahunnya. Jumlah itu diambil berdasarkan hitungan dasar dari 2 persen jumlah penduduk.
“Penduduk Kabupaten Bangka berdasarkan data BPS tahun 2022 sekitar 330 ribu jiwa, jika kita kalikan dua persen dapat angka sekitar 6.600 orang. Jadi per tahun itu kita butuh sekitar 6.600 hampir 7.000 kantong,” kata Kepala Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bangka, dr Egha Zainur Ramadhani, di Sungailiat, Kamis (3/8/2023).
Sementara dalam satu pekannya, kata dr Egha, kebutuhan darah di UDD PMI Bangka mencapai lebih dari 50 kantong.
“Kalau kita menggelar donor darah massal kadang mencapai 50 kantong, itu hanya cukup selama satu minggu, kecuali donor massal ini bisa digelar secara rutin dua atau tiga kali dalam satu minggunya,” ucapnya.
Namun demikian, ia mengaku bersyukur lantaran setiap pasokan darah bagi pasien yang membutuhkan selalu terpenuhi, walaupun diakuinya dengan sedikit susah payah.
“Kita punya relawan-relawan yang selalu siaga untuk mendonorkan darahnya, termasuk juga bantuan dari para pendonor pemula yang selalu mengalami tambahan setiap bulannya,” ujarnya.
Menurut Egha, kebutuhan darah yang saat ini sedang marak-maraknya adalah trombosit, yang mana didominasi oleh pasien Deman Berdarah Dengue (DBD).
“Kita sangat berharap masyarakat untuk tidak takut berdonor darah, karena sebenarnya dengan donor darah ini membuat tubuh menjadi sehat, serta dapat membantu sesama,” pungkasnya. (mah)