PLTG MPP Suge Masih Gunakan BBM, PLN Dorong Pemerintah Dukung Infrastruktur Gas

Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Mobile Power Plant (MPP) Suge Belitung, Haryanto menyebutkan, PLTG MPP Suge saat ini beroperasi menggunakan Bahan Bakar HSD dengan SFC 0.34 liter/Kwh tahun 2023 dengan Estimasi BPP 3.587 rupiah/kWh.

“PLTG MPP ini kita masih menggunakan bahan bakar HSD atau solar industri, kita sudah mampu menggunakan energi gas termasuk unit engine-nya, tetapi gas tersebut belum tersedia disini,” ujarnya saat menerima kunjungan sejumlah wartawan peliputan PLN Babel, Rabu (12/7/2023).

Dia menyebutkan, penggunaan gas ini selain lebih hemat juga lebih mudah dan aman bagi lingkungan jika dibandingkan dengan bahan bakar solar industri yang memiliki resiko tinggi terhadap lingkungan.

“Kita berharap pemerintah bisa menyiapkan gas, karena banyak kelebihan yakni lebih efisien dan lebih bersih, dari operasional lebih simpel dan lebih murah juga,” ucapnya.

Haryanto menjelaskan, PLTG MPP ini hanya sebagian penyedia operasional, untuk penyediaan gas sendiri kewenangannya ada di PLN Persero atau PLN wilayah.

“Untuk target menggunakan gas ini kita belum bisa pastikan, tapi dari pembangkit infrastruktur untuk gas kita sudah siap, begitu gas datang dan sore minta gas InsyaAllah kita siap,” ucapnya.

Dikatakan Haryanto, saat ini kebutuhan solar yang digunakan PLTG Suge mencapai 2.000 kilo liter per bulan.

“Sementara harga solar industri Rp11 ribu per liter, sehingga jika dikalkulasikan biaya operasional PLTG Suge mencapai Rp726 juta per hari atau Rp21,8 miliar perbulan,” terangnya.

Haryanto membandingkan, jika menggunakan gas untuk harga Rp1.600 per kilogram. Artinya kalau diestimasikan, lebih hemat sekitar 55 persen.

“Sementara dari penggunaan solar itu sendiri sekitar Rp327 juta per hari atau Rp9,8 miliar perbulan. Jadi kita juga berharap dorongan dari media untuk bisa memberikan informasi ini khususnya kepada pemerintah,” harapnya.

Ia menambahlan, sistem pembangkit listrik di Belitung ini terdiri dari dua unit, yakni di Desa Suge Belitung yang merupakan pembangkit terbesar dan beberapa pembangkit kecil lainnya tersebar di Pulau Belitung.

“Keberadaan gardu induk Suge ini mampu menyuplai hingga 70 persen sistem kelistrikan di Belitung. Sedangkan sisanya berada di pembangkit kecil lainnya di Pulau Belitung,” jelasnya.

Haryanto menambahkan, saat ini ada tiga trafo pembangkit listrik di Suge yang mana PLTG MPP Suge merupakan pembangkit dengan daya terpasang terbesar di Pulau Belitung yang berkontribusi 32 persen dari daya mampu disistim Belitung.

“Sisa daya listrik yang tersedia di Belitung saat ini sekitar 26 MW atau 32 persen dari total daya mampu. Dan untuk saat ini kondisi kelistrikan kita dipastikan aman dan handal,” tutupnya.(chu)