Rangkul Gemabudhi, BPJ Optimis Tingkatkan Partisipasi Pemuda Buddhis dalam Pemilu

PANGKALPINANG, LASPELA – Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Patijaya yang juga merupakan Ketua Umum Gemabudhi berupaya untuk meningkatkan partisipasi pemuda-pemudi Buddhis dalam pemilu 2024 mendatang.

Ia mengatakan ada hambatan dalam meningkatkan partisipasi ini, mengingat umat Buddha di Indonesia hanya berjumlah 2 hingga 3 persen dalam komposisi jumlah penduduk Indonesia.

“Sebagai contoh saja misalkan saya berada di DPR RI dan di dalam anggota DPR saat ini periode 2019-2024 yang beragama Buddha itu ada 4 jadi dari 575 anggota DPR RI ada 4 yang beragama Buddha dan itu jumlahnya tidak sampai satu persen,” ujarnya saat Live Youtube Webinar bersama Ditjen Politik dan PUM Kemendagri, Selasa (11/7/2023).

Ia menilai ini merupakan suatu tantangan sehingga perlu didobrak, apa yang terjadi pada saat ini menjadi bagaimana dapat meningkatkan partisipasi, baik anak-anak muda ataupun masyarakat Buddhis lainnya dalam Pemilu.

“Pertama, bagaimana cara meningkatkan kepuasan anak muda untuk menang politik. Ini ada semacam stigma mungkin peninggalan orang tua dulu, bahwa dalam dunia Buddhis memberikan semacam hambatan kepada anak-anaknya untuk masuk ke dalam dunia politik,” tuturnya.

Dan hal-hal yang seperti inilah yang menyebabkan anak-anak Buddhis tidak banyak untuk masuk ke dalam dunia politik.

“Tapi anehnya ketika ada anak-anak Buddhis yang sukses menjadi politikus menjadi suatu kebanggaan, jadi ini merupakan suatu situasi yang paradoks mereka melarang, tapi ketika sukses mereka bangganya minta ampun,” ujarnya.

Kemudian Ia berpikir ini yang harusnya berubah bagaimana peran dari Gemabudhi sebagai suatu organisasi kepemudaan yang bergerak dalam sosial politik yang membawahi nama-nama muda-mudi Indonesia.

“Tentu ini mengambil peran bagaimana lebih mensosialisasikan dan lebih mengenalkan politik secara benar, secara elegan kepada komunitas Buddhis Indonesia,” ulasnya.

Ada beberapa hambatan di luar persoalan stigma-stigma tadi, ada persoalan bagaimana akses muda-mudi Buddhis masuk ke dalam kegiatan-kegiatan politik dan ini yang harus dicarikan solusi.

“Kita harus mencari suatu solusi, kami Gemabudhi ini mampu menyediakan suatu jaringan dan kader itu kepada instrumen politik, baik itu sebagai anggota Ormas sebagai anggota Parpol sebagai Timses, sebagai Penyelenggara dan sebagainya,” ujar politisi Golkar ini.

“Nah asas politik inilah yang diperlukan sehingga kemudian peran dari pemuda Buddhis lebih masuk dalam sistem politik ini,” lanjut pria yang kerap disapa BPJ itu.

BPJ pun cukup bangga bawa Gemabudhi ini menjadi salah satu kawah candradimuka pemuda-pemudi Buddhis dalam perpolitikan nasional. Jadi peran Gemabuddhi dari kawah candradimuka, bisa melakukan suatu proses membangun kapasitas, bagaimana kemudian pemuda pemudi belajar dari situ dan kemudian mereka melek politik.

“Kita ingin ke depan Pemilu yang diselenggarakan di Indonesia ini pada tahun 2024, betul-betul menjadi pesta demokrasi dapat diikuti dan dirasakan dan disemarakkan oleh semua komponen masyarakat dan semua pemuda termasuk juga pemuda Gemabuddhi,” pungkasnya. (dnd)