banner 728x90

Rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting, Pj Gubernur Babel Paparkan Langkah-Langkah Penanganan

banner 468x60
FacebookTwitterWhatsAppLine

PANGKALPINANG, LASPELA – Rapat Tim Pencepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) di ruang pertemuan Pasir Padi Kantor Gubernur, Senin (19/6/2023), langsung dipimpin oleh Pj Gubernur Babel, Suganda Pandapotan Pasaribu. Dalam pertemuan, Suganda memaparkan langkah-langkah penanganan stunting.

Suganda menginginkan kepada TPPS, untuk memaksimalkan langkah-langkah yang harus dilakukan pemerintah, untuk menurunkan angka stunting di Babel. Menurutnya, anggaran provinsi terkait stunting sudah bagus, hanya saja belum tepat sasaran.

banner 325x300

“Oleh sebabnya, kita perlu langkah-langkah yang lebih maksimal untuk menanggulangi kasus stunting di Babel,” ungkapnya.

Dalam rangka menanggulangi stunting di Babel, Suganda menekankan upaya membentuk TPPS hingga di tingkat desa. Selain itu, masukan dan rekomendasi meliputi perlunya CSR pihak swasta, untuk memberikan bantuan kepada keluarga resiko stunting dan anak stunting.

“Dan yang paling penting adalah adanya komitmen pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota, untuk memprioritaskan penggunaan anggaran BOKB (Bantuan Operasional Keluarga Berencana) dalam mendukung pelaksanaan percepatan penurunan stunting,” harapnya.

Lanjut Suganda, langkah percepatan penurunan stunting yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan penyediaan BKB kit stunting bagi kelompok Bina Keluarga Balita, operasional pendampingan sasaran calon pengantin keluarga beresiko dan balita stunting, operasional pencatatan hasil pemantauan pendampingan sasaran beresiko stunting, koordinasi di tingkat kabupaten/kota dalam bentuk pertemuan TPPS dan mitra kerja terkait, audit kasus stunting serta Mini lokakarya stunting.

Kemudian, berdasarkan SSGBI tahun 2019, angka prevalensi stunting di Babel sendiri berada pada angka 19,9 selanjutnya turun menjadi 18,6 pada tahun 2021 dan hanya turun 0,1 persen pada Tahun 2022 menjadi 18,5% ( SSGI 2022). Melihat trend penurunan angka prevalensi stunting yang dianggap belum meyakinkan untuk mencapai target angka prevalensi stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024, pemerintah menganggap perlu adanya percepatan pencapaian yang ada.

Selain itu, upaya inventarisir kelemahan-kelemahan program sesuai dengan rekomendasi dari BPKP Babel berdasarkan hasil evaluasi percepatan penurunan stunting tahun 2023 yang lalu, juga terus dilakukan. Juga upaya dalam penajaman strategi intervensi dari hulu, sehingga dapat mewujudkan Indonesia Emas yaitu membentuk keluarga muda yang sehat, produktif dan berketahanan keluarga secara utuh, dalam berbagai aspek kehidupan.

“Harapan saya, rekomendasi yang diberikan ini sudah ditindaklanjuti dengan melibatkan lintas sektor terkait, serta menjadi masukan bagi perbaikan pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Babel,” ungkapnya. (ril/chu)

banner 325x300
banner 728x90
Exit mobile version